KEHIDUPAN SAPERTI RODA YANG BERPUTAR
Kadang gelak tawa menyertai kita, kadang haru tangis menyelimuti kita,
kadang kemarahan menguasai emosi kita, kadang kesemuanya itu bercampur, berbaur
menjadi satu. Itulah warna kehidupan kita. Kadang terang, kadang meredup,
kadang kelabu, kadang hitam, gelap dan kelam. Yang pasti bukan hanya anda hamba
Tuhan yang paling malang. Mengapa kita selalu merasa seperti itu? saat tertimpa
masalah, saat mendapat musibah, saat menjalani hidup yang berat? mengapa?
Karena kita kurang bersyukur atas nikmat yang Allah Subhanahu wa Ta’ala
berikan pada kita. Cobalah kita ingat kembali bahwa di dunia ini masih banyak orang yang lebih
malang daripada kita. Kita patutnya bersyukur meski kita sedang tertimpa
musibah atau sedang menghadapi suatu masalah yang berat . Itulah cobaan kehidupan.
Ingatlah bahwa hidup selalu berputar, tak selamanya kita
diatas, tak mungkin selamanya kita berada dibawah, karena Allah maha “ADIL”.
Ketahuilah saat esok hari tiba, masalah yang menimpa kita akan menjadi
“masalah hari kemarin”.
Satu minggu berlalu masalah itu akan menjadi “masalah di minggu lalu”.
Satu minggu berlalu masalah itu akan menjadi “masalah di minggu lalu”.
Satu bulan berjalan, masalah itu akan menjadi “masalah di bulan lalu”.
Dan begitu seterusnya, maasalah itu makin lama pasti akan menjauh,
hingga menjadi “sebuah masalah di tahun lalu” , “sebuah masalah di masa silam”.
dan seterusnya hingga masalah itu hanya akan menjadi ”suatu kenangan yang
pernah lewat dalam kehidupan kita.”
Maka dari itu, janganlah pernah bingung, jangan khawatir, jangan putus
asa, serta jangan menyerah saat kita tertimpa suatu masalah. Tetaplah tegar dan
tabah dalam menjalani suatu masalah. Berpikirlah jauh ke depan. Ingatlah bahwa
hidup tidak akan pernah terhenti sampai disitu saja, hidup akan terus berjalan
dan berputar, Yakinlah bahwa itu semua akan segera berakhir. Yakinlah bahwa
anda bisa melaluinya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : Allah tidak membebani seseorang
melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya
dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau
mengirakan kami salah jika kami lupa atau kami tersalah. Wahai Tuhan kami !
Janganlah Engkau bebankan kepada kami bebanan yang berat sebagaimana yang telah
Engkau bebankan kepada orang-orang yang terdahulu daripada kami. Wahai Tuhan
kami! Janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang kami tidak terdaya
memikulnya. Dan maafkanlah kesalahan kami, serta ampunkanlah dosa kami, dan
berilah rahmat kepada kami. Engkaulah Penolong kami; oleh itu, tolonglah kami
untuk mencapai kemenangan terhadap kaum-kaum yang kafir". (Surah:
Al Baqarah : 286 )
- Tim Ustadz –
Posted by: HAR