"Katakanlah: Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan tiada aku termasuk di antara orang-orang yang musyrik" (QS Yusuf:108)

04 July, 2014

DOA dan DZIKIR


PENGERTIAN DOA
Berdoa ertinya bermohon atau meminta sesuatu yang baik daripada Allah Subhanahu wa ta’ala yang Maha Pemurah. Allah Subhanahu wa ta’ala telah berjanji akan memudahkan hidup kita jika kita meminta. Apabila seseorang berdoa kepadaNya, hendaklah ia dilakukan dengan penuh perasaan merendah diri, kekusyukan jiwa, harapan dan pergantungan yang mutlak diserahkan kepadaNya.

FIRMAN ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

“Dan Tuhan kamu berfirman: "Berdoalah kamu kepadaKu nescaya Aku perkenankan doa permohonan kamu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong takbur daripada beribadat dan berdoa kepadaKu, akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina.” (Surah Ghaffir: 60)          

DAN FIRMAH ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA LAGI:

وَاسْأَلُواْ اللّهَ مِن فَضْلِهِ إِنَّ اللّهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيماً

“Dan pohonkanlah kepada Allah akan limpah kurnianya. Sesungguhnya Allah sentiasa Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu”. (Surah An-Nisaa: 32)

FIRMAN ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA SELANJUTNYA:

قُلْ مَا يَعْبَأُ بِكُمْ رَبِّي لَوْلَا دُعَاؤُكُمْ فَقَدْ كَذَّبْتُمْ فَسَوْفَ يَكُونُ لِزَاماً

“Katakanlah (wahai Muhammad kepada golongan yang ingkar): "Tuhanku tidak akan menghargai kamu kalau tidak adanya doa ibadat kamu kepadaNya; (apabila kamu telah mengetahui bahawa Tuhanku telah menetapkan tidak menghargai seseorang pun melainkan kerana doa ibadatnya) maka sesungguhnya kamu telahpun menyalahi (ketetapan Tuhanku itu); dengan yang demikian, sudah tentu balasan azab (disebabkan kamu menyalahi itu) akan menimpa kamu". (Surah Al-Furqaan: 77)

FIRMAH ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA LAGI:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ
فَلْيَسْتَجِيبُواْ لِي وَلْيُؤْمِنُواْ بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

“Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu mengenai Aku maka (beritahu kepada mereka): sesungguhnya Aku (Allah) sentiasa hampir (kepada mereka); Aku perkenankan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepadaKu. Maka hendaklah mereka menyahut seruanku (dengan mematuhi perintahKu), dan hendaklah mereka beriman kepadaKu supaya mereka menjadi baik serta betul”. (Surah Al-Baqarah: 186)

FIRMAN ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA SETERUSNYA:

وَلاَ تَدْعُ مِن دُونِ اللّهِ مَا لاَ يَنفَعُكَ وَلاَ يَضُرُّكَ

“Dan janganlah engkau (wahai Muhammad) menyembah atau memuja yang lain dari Allah, yang tidak dapat mendatangkan manfaat kepadamu dan juga tidak dapat mendatangkan mudarat kepadamu”. (Surah Yunus: 106)

Hadits-Hadits Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam mengenai perintah berdoa itu banyak. Diantaranya:

عَنْ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Dari al-Nu‘man bin Bashir Radiallahu anhu, Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Doa adalah ibadat.” (Hadits riwayat Abu Daud dan At-Tarmizi)

Rasulullah alaihi wasallam bersabda:

الصلاة هي سلاح المؤمن، عمود الدين، ونور السماوات والأرض

“Doa adalah senjata bagi orang-orang mukmin, tiang bagi agama, dan nur bagi langit bumi” (Hadits riwayat Al-Hakim)

Dan sabda Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wassalam lagi:

“Sesungguhnya doa itu memberi manfaat terhadap bala bencana yang telah berlaku dan yang masih belum belaku, dan tidak menolak qada” Allah melainkan doa” maka sayugialah kamu berdoa” (Hadith riwayat At-Tarmizi)

Dengan ayat-ayat dan hadits diatas ternyata bahwa doa itu adalah disyariatkan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala dan RasulNya. Bukan suatu perkara yang diada-adakan.

Ramai orang berdoa, tetapi tidak ramai pula yang jiwanya ketika berdoa itu jiwa merendah, penuh tunduk dan khusyuk kepada Allah. Kebanyakan doa diungkapkan dengan jiwa yang hambar sedangkan Allah memerintahkan: (maksudnya)

ادْعُواْ رَبَّكُمْ تَضَرُّعاً وَخُفْيَةً إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ

“Berdoalah kepada Tuhan kamu dengan merendah diri dan (dengan suara) perlahan-lahan. Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang melampaui batas”. (Surah Al-A’raaf: 55)

Jika kita dapat menjadikan jiwa kita ini begitu beradab, merendah, khusyuk dan penuh pengharapan kepada Allah, kita menghampiri pintu kemakbulan.

Jelas sudah ayat ini memerintahkan kita supaya berdoa kepada Allah Subhanahu wa ta’ala dengan segala rendah diri, merasa takut kepada Allah Subhanahu wa ta’ala dan meletakkan harapan kita kepadaNya dan dengan suara perlahan pula. Bukan dengan suara Nyaring dan kasar, dan Allah Subhanahu wa ta’ala membenci orang-orang yang melampui batas iaitu orang-orang dengan suara nyaring dan orang yang meminta suatu yang bukan-bukan dan yang mustahil.

Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

Berdoalah kamu kepada Allah dalam kedaan penuh yakin bahawa Tuhan akan memperkenankan doa kamu. Dan ketahuilah sesungguhnya Allah Subhanahu wa ta’ala tidak akan meperkenankan doa daripada hati yang lali atau keluh resah. (Hadits riwayat At-Tarmizi)

FIRMAN ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA:

وَاذْكُر رَّبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعاً وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ
وَالآصَالِ وَلاَ تَكُن مِّنَ الْغَافِلِينَ

“Dan sebutlah serta ingatlah akan Tuhanmu dalam hatimu, dengan merendah diri serta dengan perasaan takut (melanggar perintahnya), dan dengan tidak pula menyaringkan suara, pada waktu pagi dan petang dan janganlah engkau menjadi dari orang-orang yang lalai”. (Surah Al-A’raaf: 205)

Sebaik-baik doa ialah dengan kata-kata yang mudah dan ringkas serta mempunyai pengertian yang luas.

CONTOH:

رَبَّنَا أَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Ertinya: Ya Tuhan kami, berikan kepada kami kebaikan hidup di dunia dan kebaikan hidup di akhirat, dan jagalah kami dari siksa api neraka.

Apabila doa kita belum dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala janganlah kita merajuk, sebaliknya kita hendaklah bersabar dan terus berdoa di samping berserah diri kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.

Janganlah sekali-kali kita berdoa atau memohon kepada sesuatu selain daripada Allah Subhanahu wa taala, kerana perbuatan itu termasuk ke dalam perbuatan syirik yang amat dibenci lagi dikutuk oleh Allah Subhanahu wa ta’ala. Sebenarnya doa adalah merupakan suatu ibadat yang besar ertinya dalam kehidupan setiap individu Muslim di alam jagat ini di mana ia mendatangkan manfaat dan faedah sama ada faedah kebaikan untuk dunia mahu pun akhirat dan sama ada untuk menolak atau menghindar dari segala bencana dan mara bahaya sama ada yang sudah berlaku atau belum berlaku, ini amatlah tepat sekali sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam. 

Wallahu ‘alam

Oleh: HAR (surausribahagia.blogspot.com)


PENGETAHUAN DZIKIR

Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam  adalah orang yang berzikir paling sempurna, beliau berzikir kepada Allah setiap saat dan keadaan, seluruh ucapannya hanya seputar zikir, perintah, larangan dan syariatnya merupakan zikir kepada Allah Subhanahu Wa ta'ala. 

Dzikir dari segi istilah digunakan dengan makna mengingati Allah Subhanahu wa ta’ala, sama dengan menyebut zat-Nya atau sifat-Nya atau perbuatan-Nya atau hukum-Nya atau dengan membaca kitab-Nya atau memohon dan berdoa kepada-Nya atau dengan memuji-Nya dengan segala jenis puji-pujian.

Dzikrullah adalah ibadah yang paling ringan, paling mudah, paling agung dan paling utama. Kerana gerak lidah adalah gerakan yang paling ringan. Dan Allah Subhanahu wa ta’ala telah menjanjikan kurnia dan pahala khusus yang tidak terdapat dalam amalan lain.

Hukum asal dzikir dan doa adalah dengan suara pelan. Maka menjaharkan zikir dan doa merupakan pengecualian yang juga harus bedasarkan syariat.

ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA BERFIRMAN:

وَاذْكُر رَّبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعاً وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالآصَالِ وَلاَ تَكُن مِّنَ الْغَافِلِينَ

“Dan sebutlah serta ingatlah akan Tuhanmu dalam hatimu, dengan merendah diri serta dengan perasaan takut (melanggar perintahnya), dan dengan tidak pula menyaringkan suara, pada waktu pagi dan petang dan janganlah engkau menjadi dari orang-orang yang lalai”. (Surah Al-A’raaf: 205)

FIRMAN ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA SELANJUTNYA:

ادْعُواْ رَبَّكُمْ تَضَرُّعاً وَخُفْيَةً إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ

“Berdoalah kepada Tuhan kamu dengan merendah diri dan (dengan suara) perlahan-lahan. Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang melampaui batas”. (Surah Al-A’raaf: 55)

·    Fadhilah dzikrullah Azza wa Jalla:

Berdzikir memiliki faedah yang sangat banyak dan besar, diantaranya:

Dzikir menghapus dosa serta melenyapkannya, menyelamatkan diri dari azab Allah, membuang tabir penghalang antara hamba dan Rabbnya, membuat hamba selalu ingat kepada Rabbnya, menimbulkan mahabbah kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, berserah diri kepada-Nya, hampir dengan-Nya . Dzikrullah memberikan pelakunya kekuatan, wibawa, kebesaran jiwa dan cahaya. Dzikrullah juga sebab turunnya ketenangan dan rahmat untuk pelakunya, para malaikat mengitarinya, Allah membanggakan pelakunya di hadapan para malaikat. Kerana itulah Allah Subhanahu wa ta’ala memerintahkan kita agar selalu berdzikir.

ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA BERFIRMAN:

وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلاً يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْراً كَثِيراً

“Wahai orang-orang yang beriman, (untuk bersyukur kepada Allah) ingatlah serta sebutlah nama Allah dengan ingatan serta sebutan yang sebanyak-banyaknya; dan bertasbihlah kamu kepadaNya pada waktu pagi dan petang”. (Surah Al-Ahzaab: 41-42)

MAKNA DARI DZIKIR ASMA ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA:

Subhanallah (سبحان الله): maknanya; mensucikan Allah Subhanahu wa ta’ala dari segala aib dan kekurangan, menafikan sekutu-Nya dalam hal Rububiyyah dan Uluhiyyah serta menafikan hal yang serupa dalam Asma dan sifat-Nya.

Alhamdulillah (الحمد لله): maknanya; menetapkan seluruh pujian untuk-Nya. Hanya Dia-lah yang terpuji dalam hal zat, Asma dan Sifat-Nya, Dia-lah yang terpuji atas perbuatan, nikmat agama dan syariat-Nya.

Lailahaillallah (لاَ إِلَهَ إِلَّاالله): maknanya; tidak ada sesembahan yang hak selain Allah, kalimat ini menafikan beribadah kepada makhluk serta menetapkan ibadah hanya untuk Allah semata tidak ada sekutu bagi-Nya.

Allahu Akbar (الله أكبر): maknanya; menetapkan seluruh sifat keagungan , kebesaran dan keangkuhan pd Allah semata tidak ada sekutu bagi-Nya.

Laa haula wala quwwata illa billah maknanya; bahawa Allah Subhanahu wa ta’ala semata pemilik daya dan upaya, tidak ada yang dapat mengubah suatu keadaan selain Allah Subhanahu wa ta’ala dan tidak mungkin kita melakukan suatu pekerjaan tanpa pertolongan Allah Subhanahu wa ta’ala.

Dalam Surah Al-Baqarah Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُواْ لِي وَلاَ تَكْفُرُونِ

“Oleh itu ingatlah kamu kepadaKu (dengan mematuhi hukum dan undang-undangKu), supaya Aku membalas kamu dengan kebaikan; dan bersyukurlah kamu kepadaKu dan janganlah kamu kufur (akan nikmatKu)”.  (Surah Al-Baqarah: 152)

Dan Firman Allah Subhanahu wa ta’ala:

الَّذِينَ آمَنُواْ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللّهِ أَلاَ بِذِكْرِ اللّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

"(Iaitu) orang-orang yang beriman dan tenang tenteram hati mereka dengan zikrullah". Ketahuilah dengan "zikrullah" itu, tenang tenteramlah hati manusia”. (Surah Ar-Rad: 28)

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman selanjutnya:

إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيراً وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْراً عَظِيماً

“Sesungguhnya orang-orang lelaki yang Islam serta orang-orang perempuan yang Islam, dan orang-orang lelaki yang beriman serta orang-orang perempuan yang beriman, dan orang-orang lelaki yang taat serta orang-orang perempuan yang taat, dan orang-orang lelaki yang benar serta orang-orang perempuan yang benar, dan orang-orang lelaki yang sabar serta orang-orang perempuan yang sabar, dan orang-orang lelaki yang merendah diri (kepada Allah) serta orang-orang perempuan yang merendah diri (kepada Allah), dan orang-orang lelaki yang bersedekah serta orang-orang perempuan yang bersedekah, dan orang-orang lelaki yang berpuasa serta orang-orang perempuan yang berpuasa, dan orang-orang lelaki yang memelihara kehormatannya serta orang-orang perempuan yang memelihara kehormatannya, dan orang-orang lelaki yang menyebut nama Allah banyak-banyak serta orang-orang perempuan yang menyebut nama Allah banyak-banyak, Allah telah menyediakan bagi mereka semuanya keampunan dan pahala yang besar”. (Surah Al-Ahzaab: 35)

Dari Abu Huraira رضي الله عنه, dari Rasulullah صلي الله عليه وسلم, bahawa ia bersabda: “Allah سبحانه وتعالى berfirman:

 : قال اللَّه -عَزَّ وَجَلَ : أنه قال  عن أبي هريرة رضي الله عنه عن رَسُول اللَّهِ
أنا عند ظن عبدي بي، وأنا معه إذا ذكرني؛ فإن ذكرني في نفسه ذكرته في نفسي، وإن ذكرني في ملأ ذكرته في ملأ خير منهم ، إذا تقرب إلي شبرا تقربت إليه ذراعا ، وإذا تقرب إلي ذراعا تقربت إليه باعا، وإذا أتاني يمشي أتيته هرولة:
  مُتَّفَقٌ عَلَيهِ 

“Allah Ta’ala berfirman: “Aku memberi hamba-Ku balasan sesuai dengan dugaannya terhadap-Ku, dan Aku selalu bersamanya bila dia berzikir kepada-Ku, jika ia berzikir kepada-Ku di saat sendiri, maka Aku menyebutnya  sendiri, dan jika ia berzikir kepada-Ku di khalayak ramai maka Aku menyebutnya di khalayak ramai yang lebih baik daripada mereka, Bila ia mendekatkan diri kepada-Ku sejengkal, aku akan mendekatinya sehasta, dan apabila ia mendekatkan diri kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa, dan apabila ia mendatangi-Ku dengan berjalan Aku mendatanginya dengan berlari.” (Hadits riwayat Bukhari (No:7405) dan Muslim (No:2675)

:قال ,وعن أبي موسى الأشعري رضي الله عنه عن النبي
 رَوَاهُ البُخَارِيُ مثل الذي يذكر ربه والذي لا يذكره؛ مثل الحي والميت

Dari Abu Musa Al Asy’ari radhiyallahu `anhu, dari Nabi shallallahu `alaihi wa sallam bersabda : “Perumpamaan orang yang berzikir kepada Rabbnya dan orang yang tidak berzikir seperti orang yang hidup dan mayit”. (Hadits riwayat Bukhari (No: 6407)

SELALULAH BERDZIKIR KEPADA ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA

ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA BERFIRMAN:

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَاخْتِلاَفِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لآيَاتٍ لِّأُوْلِي الألْبَابِ
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللّهَ قِيَاماً وَقُعُوداً وَعَلَىَ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ
السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذا بَاطِلاً سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

“Sesungguhnya pada kejadian langit dan bumi, dan pada pertukaran malam dan siang, ada tanda-tanda (kekuasaan, kebijaksanaan, dan keluasan rahmat Allah) bagi orang-orang yang berakal; (Iaitu) orang-orang yang menyebut dan mengingati Allah semasa mereka berdiri dan duduk dan semasa mereka berbaring mengiring, dan mereka pula memikirkan tentang kejadian langit dan bumi (sambil berkata): "Wahai Tuhan kami! Tidaklah Engkau menjadikan benda-benda ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari azab neraka”. (Surah Al-Imraan: 190-191)

ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA BERFIRMAN:

فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِن فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيراً لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Kemudian setelah selesai sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi (untuk menjalankan urusan masing-masing), dan carilah apa yang kamu hajati dari limpah kurnia Allah, serta ingatlah akan Allah banyak-banyak (dalam segala keadaan), supaya kamu berjaya (di dunia dan di akhirat).” (Surah Al-Jumu’ah: 10)

 يذكر اللَّه على كل أحيانه. رَوَاهُ مُسلِمٌ : كان رَسُول اللَّهِ  : عن عائشة رضي الله عنها قالت

Dari`Aisyah radhiyallahu `anha, ia berkata :“Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam  selalu berzikir kepada Allah Ta’ala dalam segala keadaan”. (Hadits riwayat Muslim (No 373)

Dzikrullah adalah ibadah yang paling ringan, paling mudah, paling agung dan paling utama. Kerana gerak lidah adalah gerakan yang paling ringan. Dan Allah Subhanahu wa ta’ala telah menjanjikan kurnia dan pahala khusus yang tidak terdapat dalam amalan lain.
Rasulullah صلي الله عليه وسلم juga bersabda:

أَحَبُّ الْكَلاَمِ إِلىَ اللهِ أَرْبَعٌ: سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ, لاَ يَضُرُّكَ بِأَيِّهِنَّ بَدَأْتَ 

“Bersabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم: “Perkataan yang paling di sukai oleh Allah سبحانه وتعالى ada empat, iaitu; Subhanallah, walhamdu lillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar (Maha Suci Allah, segala puji hanya milik Allah, tiada sesembahan yang haq kecuali Allah, dan Allah Maha Besar). Tiada masalah darimana ucapan tersebut engkau mulai”. (Hadits riwayat Muslim)

No comments: