DOA
dan DZIKIR
PENGERTIAN
DOA
Berdoa ertinya
bermohon atau meminta sesuatu yang baik daripada Allah Subhanahu wa ta’ala yang
Maha Pemurah. Allah Subhanahu wa ta’ala
telah berjanji akan memudahkan hidup kita jika kita meminta. Apabila seseorang berdoa kepadaNya, hendaklah ia
dilakukan dengan penuh perasaan merendah diri, kekusyukan jiwa, harapan dan
pergantungan yang mutlak diserahkan kepadaNya.
FIRMAN ALLAH SUBHANAHU
WA TA’ALA:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي
أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ
جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
“Dan Tuhan kamu
berfirman: "Berdoalah kamu kepadaKu nescaya Aku perkenankan doa permohonan
kamu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong takbur daripada beribadat dan
berdoa kepadaKu, akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina.” (Surah Ghaffir: 60)
DAN FIRMAH ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA LAGI:
وَاسْأَلُواْ اللّهَ مِن
فَضْلِهِ إِنَّ اللّهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيماً
“Dan pohonkanlah kepada Allah akan
limpah kurnianya. Sesungguhnya Allah sentiasa Mengetahui akan tiap-tiap
sesuatu”. (Surah An-Nisaa: 32)
FIRMAN ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA SELANJUTNYA:
قُلْ
مَا يَعْبَأُ بِكُمْ رَبِّي لَوْلَا دُعَاؤُكُمْ فَقَدْ كَذَّبْتُمْ فَسَوْفَ
يَكُونُ لِزَاماً
“Katakanlah (wahai Muhammad kepada
golongan yang ingkar): "Tuhanku tidak akan menghargai kamu kalau tidak
adanya doa ibadat kamu kepadaNya; (apabila kamu telah mengetahui bahawa Tuhanku
telah menetapkan tidak menghargai seseorang pun melainkan kerana doa ibadatnya)
maka sesungguhnya kamu telahpun menyalahi (ketetapan Tuhanku itu); dengan yang
demikian, sudah tentu balasan azab (disebabkan kamu menyalahi itu) akan menimpa
kamu". (Surah Al-Furqaan: 77)
FIRMAH ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA LAGI:
وَإِذَا
سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا
دَعَانِ
فَلْيَسْتَجِيبُواْ
لِي وَلْيُؤْمِنُواْ بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
“Dan apabila hamba-hambaKu
bertanya kepadamu mengenai Aku maka (beritahu kepada mereka): sesungguhnya Aku
(Allah) sentiasa hampir (kepada mereka); Aku perkenankan permohonan orang yang
berdoa apabila ia berdoa kepadaKu. Maka hendaklah mereka menyahut seruanku
(dengan mematuhi perintahKu), dan hendaklah mereka beriman kepadaKu supaya
mereka menjadi baik serta betul”. (Surah Al-Baqarah: 186)
FIRMAN ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA SETERUSNYA:
وَلاَ
تَدْعُ مِن دُونِ اللّهِ مَا لاَ يَنفَعُكَ وَلاَ يَضُرُّكَ
“Dan janganlah engkau (wahai
Muhammad) menyembah atau memuja yang lain dari Allah, yang tidak dapat
mendatangkan manfaat kepadamu dan juga tidak dapat mendatangkan mudarat
kepadamu”. (Surah Yunus: 106)
Hadits-Hadits
Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam mengenai perintah
berdoa itu banyak. Diantaranya:
عَنْ
النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ
“Dari al-Nu‘man bin Bashir Radiallahu anhu, Rasulullah
Sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Doa
adalah ibadat.” (Hadits riwayat Abu Daud dan At-Tarmizi)
Rasulullah alaihi wasallam bersabda:
الصلاة
هي سلاح المؤمن، عمود الدين، ونور السماوات والأرض
“Doa adalah senjata bagi orang-orang mukmin, tiang
bagi agama, dan nur bagi langit bumi” (Hadits riwayat Al-Hakim)
Dan sabda Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wassalam lagi:
“Sesungguhnya doa itu memberi manfaat terhadap bala bencana yang telah
berlaku dan yang masih belum belaku, dan tidak menolak qada” Allah melainkan
doa” maka sayugialah kamu berdoa” (Hadith riwayat At-Tarmizi)
Dengan ayat-ayat dan hadits diatas ternyata bahwa doa itu
adalah disyariatkan oleh Allah Subhanahu
wa ta’ala dan RasulNya. Bukan suatu perkara yang diada-adakan.
Ramai orang berdoa, tetapi tidak ramai
pula yang jiwanya ketika berdoa itu jiwa merendah, penuh tunduk dan khusyuk
kepada Allah. Kebanyakan doa diungkapkan dengan jiwa yang hambar sedangkan
Allah memerintahkan: (maksudnya)
ادْعُواْ
رَبَّكُمْ تَضَرُّعاً وَخُفْيَةً إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
“Berdoalah kepada Tuhan kamu
dengan merendah diri dan (dengan suara) perlahan-lahan. Sesungguhnya Allah
tidak suka kepada orang-orang yang melampaui batas”. (Surah Al-A’raaf: 55)
Jika kita dapat menjadikan jiwa kita ini
begitu beradab, merendah, khusyuk dan penuh pengharapan kepada Allah, kita
menghampiri pintu kemakbulan.
Jelas sudah ayat ini memerintahkan kita supaya berdoa
kepada Allah Subhanahu wa ta’ala
dengan segala rendah diri, merasa takut kepada Allah Subhanahu wa ta’ala dan meletakkan harapan kita kepadaNya dan
dengan suara perlahan pula. Bukan dengan suara Nyaring dan kasar, dan Allah Subhanahu wa ta’ala membenci orang-orang
yang melampui batas iaitu orang-orang dengan suara nyaring dan orang yang
meminta suatu yang bukan-bukan dan yang mustahil.
Rasulullah Sallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda:
“Berdoalah
kamu kepada Allah dalam kedaan penuh yakin bahawa Tuhan akan memperkenankan doa
kamu. Dan ketahuilah sesungguhnya Allah Subhanahu wa ta’ala tidak akan
meperkenankan doa daripada hati yang lali atau keluh resah. (Hadits riwayat At-Tarmizi)
FIRMAN ALLAH SUBHANAHU
WA TA’ALA:
وَاذْكُر
رَّبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعاً وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ
بِالْغُدُوِّ
وَالآصَالِ
وَلاَ تَكُن مِّنَ الْغَافِلِينَ
“Dan sebutlah serta ingatlah akan
Tuhanmu dalam hatimu, dengan merendah diri serta dengan perasaan takut
(melanggar perintahnya), dan dengan tidak pula menyaringkan suara, pada waktu
pagi dan petang dan janganlah engkau menjadi dari orang-orang yang lalai”.
(Surah Al-A’raaf: 205)
Sebaik-baik doa ialah
dengan kata-kata yang mudah dan ringkas serta mempunyai pengertian yang luas.
CONTOH:
رَبَّنَا
أَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ
النَّارِ
Ertinya: Ya Tuhan
kami, berikan kepada kami kebaikan hidup di dunia dan kebaikan hidup di
akhirat, dan jagalah kami dari siksa api neraka.
Apabila doa kita belum dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala janganlah kita
merajuk, sebaliknya kita hendaklah bersabar dan terus berdoa di samping
berserah diri kepada Allah Subhanahu wa
ta’ala.
Janganlah sekali-kali kita berdoa atau memohon kepada
sesuatu selain daripada Allah Subhanahu
wa taala, kerana perbuatan itu termasuk ke dalam perbuatan syirik yang amat
dibenci lagi dikutuk oleh Allah Subhanahu
wa ta’ala. Sebenarnya doa adalah merupakan suatu ibadat yang besar ertinya
dalam kehidupan setiap individu Muslim di alam jagat ini di mana ia
mendatangkan manfaat dan faedah sama ada faedah kebaikan untuk dunia mahu pun
akhirat dan sama ada untuk menolak atau menghindar dari segala bencana dan mara
bahaya sama ada yang sudah berlaku atau belum berlaku, ini amatlah tepat sekali
sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam.
Wallahu ‘alam
Oleh: HAR (surausribahagia.blogspot.com)
PENGETAHUAN DZIKIR
Rasulullah Sallallahu ‘alaihi
wasallam adalah orang yang berzikir paling
sempurna, beliau berzikir kepada Allah setiap saat dan keadaan, seluruh
ucapannya hanya seputar zikir, perintah, larangan dan syariatnya merupakan
zikir kepada Allah Subhanahu Wa ta'ala.
Dzikir dari segi istilah digunakan dengan makna
mengingati Allah Subhanahu wa ta’ala, sama dengan menyebut zat-Nya atau
sifat-Nya atau perbuatan-Nya atau hukum-Nya atau dengan membaca kitab-Nya atau
memohon dan berdoa kepada-Nya atau dengan memuji-Nya dengan segala jenis
puji-pujian.
Dzikrullah adalah ibadah yang paling
ringan, paling mudah, paling agung dan paling utama. Kerana gerak lidah adalah
gerakan yang paling ringan. Dan Allah Subhanahu wa ta’ala telah menjanjikan kurnia
dan pahala khusus yang tidak terdapat dalam amalan lain.
Hukum asal dzikir dan doa
adalah dengan suara pelan. Maka menjaharkan zikir dan doa merupakan
pengecualian yang juga harus bedasarkan syariat.
ALLAH SUBHANAHU
WA TA’ALA BERFIRMAN:
وَاذْكُر
رَّبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعاً وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ
بِالْغُدُوِّ وَالآصَالِ وَلاَ تَكُن مِّنَ الْغَافِلِينَ
“Dan
sebutlah serta ingatlah akan Tuhanmu dalam hatimu, dengan merendah diri serta
dengan perasaan takut (melanggar perintahnya), dan dengan tidak pula
menyaringkan suara, pada waktu pagi dan petang dan janganlah engkau menjadi
dari orang-orang yang lalai”. (Surah Al-A’raaf: 205)
FIRMAN ALLAH
SUBHANAHU WA TA’ALA SELANJUTNYA:
ادْعُواْ
رَبَّكُمْ تَضَرُّعاً وَخُفْيَةً إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
“Berdoalah
kepada Tuhan kamu dengan merendah diri dan (dengan suara) perlahan-lahan.
Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang melampaui batas”. (Surah
Al-A’raaf: 55)
· Fadhilah dzikrullah
Azza wa Jalla:
Berdzikir memiliki faedah yang sangat
banyak dan besar, diantaranya:
Dzikir menghapus dosa serta
melenyapkannya, menyelamatkan diri dari azab Allah, membuang tabir penghalang
antara hamba dan Rabbnya, membuat hamba selalu ingat kepada Rabbnya,
menimbulkan mahabbah kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, berserah diri
kepada-Nya, hampir dengan-Nya . Dzikrullah memberikan pelakunya kekuatan,
wibawa, kebesaran jiwa dan cahaya. Dzikrullah juga sebab turunnya ketenangan
dan rahmat untuk pelakunya, para malaikat mengitarinya, Allah membanggakan
pelakunya di hadapan para malaikat. Kerana itulah Allah Subhanahu wa ta’ala
memerintahkan kita agar selalu berdzikir.
ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA BERFIRMAN:
وَسَبِّحُوهُ
بُكْرَةً وَأَصِيلاً
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْراً كَثِيراً
“Wahai
orang-orang yang beriman, (untuk bersyukur kepada Allah) ingatlah serta
sebutlah nama Allah dengan ingatan serta sebutan yang sebanyak-banyaknya; dan
bertasbihlah kamu kepadaNya pada waktu pagi dan petang”. (Surah Al-Ahzaab:
41-42)
MAKNA DARI DZIKIR
ASMA ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA:
Subhanallah (سبحان الله): maknanya; mensucikan Allah Subhanahu wa
ta’ala dari segala aib dan kekurangan, menafikan sekutu-Nya dalam hal
Rububiyyah dan Uluhiyyah serta menafikan hal yang serupa dalam Asma dan
sifat-Nya.
Alhamdulillah (الحمد لله): maknanya; menetapkan seluruh pujian
untuk-Nya. Hanya Dia-lah yang terpuji dalam hal zat, Asma dan Sifat-Nya,
Dia-lah yang terpuji atas perbuatan, nikmat agama dan syariat-Nya.
Lailahaillallah (لاَ إِلَهَ إِلَّاالله):
maknanya; tidak ada sesembahan yang hak selain Allah, kalimat ini menafikan
beribadah kepada makhluk serta menetapkan ibadah hanya untuk Allah semata tidak
ada sekutu bagi-Nya.
Allahu Akbar (الله أكبر): maknanya;
menetapkan seluruh sifat keagungan , kebesaran dan keangkuhan pd Allah semata
tidak ada sekutu bagi-Nya.
Laa haula wala quwwata illa billah maknanya; bahawa Allah Subhanahu
wa ta’ala semata pemilik daya dan upaya, tidak ada yang dapat mengubah
suatu keadaan selain Allah Subhanahu wa
ta’ala dan tidak mungkin kita melakukan suatu pekerjaan tanpa pertolongan
Allah Subhanahu wa ta’ala.
Dalam Surah
Al-Baqarah Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
فَاذْكُرُونِي
أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُواْ لِي وَلاَ تَكْفُرُونِ
“Oleh
itu ingatlah kamu kepadaKu (dengan mematuhi hukum dan undang-undangKu), supaya
Aku membalas kamu dengan kebaikan; dan bersyukurlah kamu kepadaKu dan janganlah
kamu kufur (akan nikmatKu)”. (Surah
Al-Baqarah: 152)
Dan Firman Allah Subhanahu wa ta’ala:
الَّذِينَ آمَنُواْ
وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللّهِ أَلاَ بِذِكْرِ اللّهِ تَطْمَئِنُّ
الْقُلُوبُ
"(Iaitu)
orang-orang yang beriman dan tenang tenteram hati mereka dengan
zikrullah". Ketahuilah dengan "zikrullah" itu, tenang
tenteramlah hati manusia”. (Surah Ar-Rad: 28)
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman
selanjutnya:
إِنَّ الْمُسْلِمِينَ
وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ
وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ
وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ
وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ
وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيراً وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُم
مَّغْفِرَةً وَأَجْراً عَظِيماً
“Sesungguhnya
orang-orang lelaki yang Islam serta orang-orang perempuan yang Islam, dan
orang-orang lelaki yang beriman serta orang-orang perempuan yang beriman, dan
orang-orang lelaki yang taat serta orang-orang perempuan yang taat, dan
orang-orang lelaki yang benar serta orang-orang perempuan yang benar, dan
orang-orang lelaki yang sabar serta orang-orang perempuan yang sabar, dan
orang-orang lelaki yang merendah diri (kepada Allah) serta orang-orang
perempuan yang merendah diri (kepada Allah), dan orang-orang lelaki yang
bersedekah serta orang-orang perempuan yang bersedekah, dan orang-orang lelaki
yang berpuasa serta orang-orang perempuan yang berpuasa, dan orang-orang lelaki
yang memelihara kehormatannya serta orang-orang perempuan yang memelihara
kehormatannya, dan orang-orang lelaki yang menyebut nama Allah banyak-banyak
serta orang-orang perempuan yang menyebut nama Allah banyak-banyak, Allah telah menyediakan bagi
mereka semuanya keampunan dan pahala yang besar”. (Surah Al-Ahzaab: 35)
Dari Abu Huraira رضي
الله عنه, dari Rasulullah صلي
الله عليه وسلم, bahawa ia bersabda: “Allah سبحانه
وتعالى berfirman:
: قال اللَّه -عَزَّ
وَجَلَ : أنه قال عن أبي هريرة رضي
الله عنه عن رَسُول اللَّهِ
أنا عند ظن عبدي بي، وأنا معه إذا ذكرني؛ فإن
ذكرني في نفسه ذكرته في نفسي، وإن ذكرني في ملأ ذكرته في ملأ خير منهم ، إذا تقرب
إلي شبرا تقربت إليه ذراعا ، وإذا تقرب إلي ذراعا تقربت إليه باعا، وإذا أتاني
يمشي أتيته هرولة:
مُتَّفَقٌ عَلَيهِ
“Allah Ta’ala
berfirman: “Aku memberi hamba-Ku balasan sesuai dengan dugaannya terhadap-Ku,
dan Aku selalu bersamanya bila dia berzikir kepada-Ku, jika ia berzikir
kepada-Ku di saat sendiri, maka Aku menyebutnya sendiri, dan jika ia berzikir
kepada-Ku di khalayak ramai maka Aku menyebutnya di khalayak ramai yang lebih
baik daripada mereka, Bila ia mendekatkan diri kepada-Ku sejengkal, aku akan
mendekatinya sehasta, dan apabila ia mendekatkan diri kepada-Ku sehasta, Aku
mendekat kepadanya sedepa, dan apabila ia mendatangi-Ku dengan berjalan Aku
mendatanginya dengan berlari.” (Hadits riwayat Bukhari (No:7405) dan Muslim
(No:2675)
:قال ,وعن أبي موسى
الأشعري رضي الله عنه عن النبي
رَوَاهُ البُخَارِيُ مثل الذي يذكر ربه والذي لا
يذكره؛ مثل الحي والميت
Dari Abu Musa Al Asy’ari radhiyallahu
`anhu, dari Nabi shallallahu `alaihi
wa sallam bersabda : “Perumpamaan orang yang berzikir kepada
Rabbnya dan orang yang tidak berzikir seperti orang yang hidup dan mayit”. (Hadits riwayat Bukhari (No: 6407)
SELALULAH BERDZIKIR KEPADA ALLAH SUBHANAHU WA
TA’ALA
ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA BERFIRMAN:
إِنَّ فِي خَلْقِ
السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَاخْتِلاَفِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لآيَاتٍ لِّأُوْلِي
الألْبَابِ
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ
اللّهَ قِيَاماً وَقُعُوداً وَعَلَىَ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ
السَّمَاوَاتِ
وَالأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذا بَاطِلاً سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ
النَّارِ
“Sesungguhnya
pada kejadian langit dan bumi, dan pada pertukaran malam dan siang, ada
tanda-tanda (kekuasaan, kebijaksanaan, dan keluasan rahmat Allah) bagi
orang-orang yang berakal; (Iaitu) orang-orang yang menyebut dan mengingati
Allah semasa mereka berdiri dan duduk dan semasa mereka berbaring mengiring,
dan mereka pula memikirkan tentang kejadian langit dan bumi (sambil berkata):
"Wahai Tuhan kami! Tidaklah Engkau menjadikan benda-benda ini dengan
sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari azab neraka”. (Surah
Al-Imraan: 190-191)
ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA BERFIRMAN:
فَإِذَا قُضِيَتِ
الصَّلَاةُ فَانتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِن فَضْلِ اللَّهِ
وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيراً لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Kemudian
setelah selesai sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi (untuk
menjalankan urusan masing-masing), dan carilah apa yang kamu hajati dari limpah
kurnia Allah, serta ingatlah akan Allah banyak-banyak (dalam segala keadaan),
supaya kamu berjaya (di dunia dan di akhirat).” (Surah Al-Jumu’ah: 10)
يذكر اللَّه على كل أحيانه. رَوَاهُ مُسلِمٌ : كان رَسُول
اللَّهِ : عن عائشة رضي الله
عنها قالت
Dari`Aisyah radhiyallahu
`anha, ia berkata :“Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam selalu berzikir kepada Allah Ta’ala
dalam segala keadaan”. (Hadits riwayat Muslim
(No 373)
Dzikrullah adalah ibadah
yang paling ringan, paling mudah, paling agung dan paling utama. Kerana gerak
lidah adalah gerakan yang paling ringan. Dan Allah Subhanahu wa ta’ala telah menjanjikan kurnia dan pahala khusus yang
tidak terdapat dalam amalan lain.
Rasulullah
صلي
الله عليه وسلم juga bersabda:
أَحَبُّ الْكَلاَمِ إِلىَ
اللهِ أَرْبَعٌ: سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ
وَاللهُ أَكْبَرُ, لاَ يَضُرُّكَ بِأَيِّهِنَّ بَدَأْتَ
“Bersabda Rasulullah صلي
الله عليه وسلم: “Perkataan yang paling di sukai oleh Allah سبحانه
وتعالى ada empat, iaitu; Subhanallah, walhamdu lillah walaa ilaaha
illallah wallahu akbar (Maha Suci Allah, segala puji hanya milik Allah, tiada
sesembahan yang haq kecuali Allah, dan Allah Maha Besar). Tiada masalah
darimana ucapan tersebut engkau mulai”. (Hadits riwayat Muslim)
No comments:
Post a Comment