"Katakanlah: Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan tiada aku termasuk di antara orang-orang yang musyrik" (QS Yusuf:108)

14 July, 2014

Kerugian bagi yang mati dalam kafir/fasik/munafiq


Fasik dan munafik keduanya merupakan kemaksiatan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Kemaksiatan dapat berupa kemaksiatan yang besar iaitu kekafiran (keluar dari Aqidah islam) atau berupa perbuatan dosa saja (tidak keluar dari Aqidah).

Kafir dan Munafik keduanya adalah orang-orang fasik. Mereka semua adalah orang-orang yang keluar/menyimpang dari ketaatan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala dan tidak mengikuti perintah-Nya. Bahkan fasik memiliki pengertian yang lebih umum dan melingkupi pengertian kafir dan munafik, iaitu sebagai orang keluar dari perintah Allah Subhanahu wa ta’ala.

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:

وَإِذَا لَقُواْ الَّذِينَ آمَنُواْ قَالُواْ آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْاْ إِلَى شَيَاطِينِهِمْ قَالُواْ إِنَّا مَعَكْمْ إِنَّمَا
نَحْنُ مُسْتَهْزِئُونَ

“Dan apabila mereka bertemu dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata: " Kami telah beriman ", dan manakala mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka berkata pula:" Sesungguhnya kami tetap bersama kamu, sebenarnya kami hanya memperolok-olok (akan orang-orang yang beriman)".
(Surah Al-Baqarah: 115)

Kerugian jika mati dalam kekafiran/fasik/munafik sebagaimana Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُواْ وَمَاتُواْ وَهُمْ كُفَّارٌ فَلَن يُقْبَلَ مِنْ أَحَدِهِم مِّلْءُ الأرْضِ ذَهَباً
وَلَوِ افْتَدَى بِهِ أُوْلَـئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ وَمَا لَهُم مِّن نَّاصِرِينَ

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir, lalu mati sedang mereka tetap kafir, maka tidak sekali-kali akan diterima dari seseorang di antara mereka: emas sepenuh bumi, walaupun ia menebus dirinya dengan (emas yang sebanyak) itu. Mereka itu akan mendapat azab seksa yang tidak terperi sakitnya, dan mereka pula tidak akan beroleh seorang penolong pun”. (Surah A-li ‘Imraan: 91)

Allah Subhanahu wa ta’ala juga berfirman:  

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُواْ لَن تُغْنِيَ عَنْهُمْ أَمْوَالُهُمْ وَلاَ أَوْلاَدُهُم مِّنَ اللّهِ شَيْئاً وَأُوْلَـئِكَ
أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir, harta benda mereka dan anak-anak mereka, tidak sekali-kali akan dapat menyelamatkan mereka dari (azab) Allah sedikitpun, dan mereka itu ialah ahli neraka; mereka kekal di dalamnya”. (Surah A-li ‘Imraan: 116)

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman juga:

يُبَصَّرُونَهُمْ يَوَدُّ الْمُجْرِمُ لَوْ يَفْتَدِي مِنْ عَذَابِ يَوْمِئِذٍ بِبَنِيهِ
كَلَّا إِنَّهَا لَظَى ,وَمَن فِي الْأَرْضِ جَمِيعاً ثُمَّ يُنجِيهِ ,وَفَصِيلَتِهِ الَّتِي تُؤْويهِ,وَصَاحِبَتِهِ وَأَخِيهِ

“Padahal masing-masing diberi melihat setengahnya yang lain; (pada saat yang demikian) orang yang kafir suka kiranya dapat menebus dirinya dari azab itu dengan anak-anaknya sendiri, dan isteri serta saudaranya, dan kaum kerabatnya yang melindunginya, dan juga sekalian makhluk yang ada di bumi - kemudian (diharapkannya) tebusan itu dapat menyelamatkannya. Tidak sekali-kali (sebagaimana yang diharapkannya)! Sesungguhnya neraka (yang disediakan baginya) tetap menjulang-julang apinya”, (Surah Al-Ma’aarij: 11-15)

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, bahawa Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:

يقول الله تعالى لأهون أهل النار عذاباً : لو كانت لك الدنيا وما فيها ومثلها معها أكنت مفتدياً بها ؟

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman kepada penduduk neraka yang paling ringan adzabnya, ‘Seandainya kamu mempunyai dunia dan segala isinya, apakah kamu menebus adzab ini dengannya?’

فيقول : نعم

Dia menjawab: ya

فيقول : قد أردت منك أهون من هذا وأنت فى صلب آدم . أن لا تشرك – أحسبه قال :
ولا أدخلك النار – فأبيت إلا الشرك

Maka (Allah Subhanahu wa ta’ala) berfirman kepadanya: Aku telah menginginkan darimu apa yang lebih ringan daripada ini sejak kamu masih dalam tulang sulbi Adam, iaitu: ‘Hendaknya kamu tidak mempersekutukanKu, (perawi berkata: ) dan kalau tidak salah, Nabi Shallallaahu ‘alahi wasallam bersabda (bahawa Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman) Dan Aku tidak akan memasukkanmu kedalam api neraka, tapi kamu menolak, selain menyekutukanKu” (Hadits riwayat: Ahmad, al Bukhaariy, dan selainnya)

Benar, dan Allah Subhanahu wa ta’ala telah mengabarkan hal ini kepada mereka:

وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِن بَنِي آدَمَ مِن ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُوا بَلَىٰ ' شَهِدْنَا ۛ

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah Subhanahu wa ta’ala mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”

أَن تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَافِلِينَ

(Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”

أَوْ تَقُولُوا إِنَّمَا أَشْرَكَ آبَاؤُنَا مِن قَبْلُ وَكُنَّا ذُرِّيَّةً مِّن بَعْدِهِمْ ۖ أَفَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ الْمُبْطِلُونَ

atau agar kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami kerana perbuatan orang-orang yang sesat dahulu?”

         وَكَذَٰلِكَ نُفَصِّلُ الْآيَاتِ وَلَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Dan demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu, agar mereka kembali (kepada kebenaran).

Firman Allah Subhanahu wa ta’ala:

وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِن بَنِي آدَمَ مِن ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنفُسِهِمْ
أَلَسْتَ بِرَبِّكُمْ قَالُواْ بَلَى شَهِدْنَا أَن تَقُولُواْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ
أَوْ تَقُولُواْ إِنَّمَا أَشْرَكَ آبَاؤُنَا مِن قَبْلُ وَكُنَّا ذُرِّيَّةً مِّن بَعْدِهِمْ أَفَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ الْمُبْطِلُونَ
وَكَذَلِكَ نُفَصِّلُ الآيَاتِ وَلَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ الَّذِيَ آتَيْنَاهُ آيَاتِنَا فَانسَلَخَ مِنْهَا فَأَتْبَعَهُ الشَّيْطَانُ فَكَانَ مِنَ الْغَاوِينَ
وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ بِهَا وَلَـكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى الأَرْضِ وَاتَّبَعَ هَوَاهُ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ
الْكَلْبِ إِن تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَث ذَّلِكَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُواْ
بِآيَاتِنَا فَاقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ

“Dan (ingatlah wahai Muhammad) ketika Tuhanmu mengeluarkan zuriat anak-anak Adam (turun-temurun) dari (tulang) belakang mereka, dan Ia jadikan mereka saksi terhadap diri mereka sendiri, (sambil Ia bertanya dengan firmanNya): "Bukankah Aku tuhan kamu?" Mereka semua menjawab: "Benar (Engkaulah Tuhan kami), kami menjadi saksi". Yang demikian supaya kamu tidak berkata pada hari kiamat kelak: "Sesungguhnya kami adalah lalai (tidak diberi peringatan) tentang (hakikat tauhid) ini". Atau supaya kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya ibu bapa kamilah yang melakukan syirik dahulu sedang kami ialah keturunan (mereka) yang datang kemudian daripada mereka. Oleh itu, patutkah Engkau (wahai Tuhan kami) hendak membinasakan kami disebabkan perbuatan orang-orang yang sesat itu?" Dan demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat keterangan Kami satu persatu (supaya nyata segala kebenaran), dan supaya mereka kembali (kepada kebenaran). Bacakanlah kepada mereka (wahai Muhammad), khabar berita seorang yang kami beri kepadanya (pengetahuan mengenai) ayat-ayat (Kitab) Kami. kemudian ia menjadikan dirinya terkeluar dari mematuhinya, lalu ia diikuti oleh Syaitan (dengan godaannya), maka menjadilah dari orang-orang yang sesat.  Kalau Kami kehendaki nescaya Kami tinggikan pangkatnya dengan (sebab mengamalkan) ayat-ayat itu. Tetapi ia bermati-mati cenderung kepada dunia dan menurut hawa nafsunya; maka bandingannya adalah seperti anjing, jika engkau menghalaunya: ia menghulurkan lidahnya termengah-mengah, dan jika engkau membiarkannya: ia juga menghulurkan lidahnya termengah-mengah. Demikianlah bandingan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah kisah-kisah itu supaya mereka berfikir.
(Surah Al-Araaf: 172-176)

Dia juga dahulu telah memerintahkan mereka, agar mereka menyembahNya dan tidak menyekutukanNya sedikitpun juga:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka MENYEMBAH kepada-Ku.

مَا أُرِيدُ مِنْهُم مِّن رِّزْقٍ وَمَا أُرِيدُ أَن يُطْعِمُونِ . إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ

Aku tidak sekali-kali menghendaki sebarang rezeki pemberian dari mereka, dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi makan kepadaKu. Sesungguhnya Allah Dia lah sahaja Yang Memberi rezeki (kepada sekalian makhlukNya, dan Dia lah sahaja) Yang Mempunyai Kekuasaan yang tidak terhingga, lagi Yang Maha Kuat Kukuh kekuasaanNya. (Surah Adz-Dzaariyaat: 56-58)

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman lag:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الأَرْضَ فِرَاشاً وَالسَّمَاء بِنَاء وَأَنزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ
بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقاً لَّكُمْ فَلاَ تَجْعَلُواْ لِلّهِ أَندَاداً وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ

“Wahai sekalian manusia! Beribadatlah kepada Tuhan kamu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang terdahulu daripada kamu, supaya kamu (menjadi orang-orang yang) bertaqwa. Dia lah yang menjadikan bumi ini untuk kamu sebagai hamparan, dan langit (serta segala isinya) sebagai bangunan (yang dibina dengan kukuhnya); dan diturunkanNya air hujan dari langit, lalu dikeluarkanNya dengan air itu berjenis-jenis buah-buahan yang menjadi rezeki bagi kamu; maka janganlah kamu mengadakan bagi Allah, sebarang sekutu, padahal kamu semua mengetahui (bahawa Allah ialah Tuhan Yang Maha Esa). (Surah Al-Baqarah: 21-22)
 Juga Firman Allah Subhanahu wa ta’ala:

وَاعْبُدُواْ اللّهَ وَلاَ تُشْرِكُواْ بِهِ شَيْئاً

“Dan hendaklah kamu beribadat kepada Allah dan janganlah kamu sekutukan Dia dengan sesuatu apa jua”;
(Surah An-Nisaa’: 36)

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:

قُلْ إِنِّي أُمِرْتُ أَنْ أَعْبُدَ اللَّهَ مُخْلِصاً لَّهُ الدِّينَ
وَأُمِرْتُ لِأَنْ أَكُونَ أَوَّلَ الْمُسْلِمِينَ
قُلْ إِنِّي أَخَافُ إِنْ عَصَيْتُ رَبِّي عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ
قُلِ اللَّهَ أَعْبُدُ مُخْلِصاً لَّهُ دِينِي

“Katakanlah lagi (wahai Muhammad): "Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan mengikhlaskan segala ibadat kepadaNya; aku diperintahkan supaya menjadi orang yang awal pertama berserah diri bulat-bulat (kepada Allah), Katakanlah lagi: "Sesungguhnya aku takut - jika aku menderhaka kepada Tuhanku - akan azab hari yang besar (soal jawabnya)". Katakanlah lagi: "Allah jualah yang aku sembah dengan mengikhlaskan amalan ugamaku kepadaNya”. (Surah Az-Zumar: 11-14)

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman seterusnya:

فَاعْبُدُوا مَا شِئْتُم مِّن دُونِهِ قُلْ إِنَّ الْخَاسِرِينَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنفُسَهُمْ وَأَهْلِيهِمْ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَلَا ذَلِكَ هُوَ الْخُسْرَانُ الْمُبِينُ

"(Setelah kamu mengetahui pendirianku ini wahai kaum musyrik, dan kamu masih juga berdegil) maka sembahlah kamu apa yang kamu kehendaki, yang lain dari Allah, (kamu akan mengetahui akibatnya)". Katakanlah lagi: "Sesungguhnya orang-orang yang rugi (dengan sebenar-benarnya) ialah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri dan pengikut-pengikutnya pada hari kiamat (dengan sebab perbuatan mereka memilih kekufuran atau kederhakaan). Ingatlah, yang demikian itulah kerugian yang jelas nyata. (Surah Az-Zumar: 15)

Allah Subhanahu wa ta’ala telah pun memerintahkan manusia untuk memeluk agamaNya, dan bahkan memerintahkan kaum muslimin (yg sudah memeluk agamaNya untuk ISTIQAMAH diatas agamaNya, agar jangan sampai membatalkan keislaman dan keimanan mereka… Dan agar mereka tidak wafat, kecuali dalam keadaan muslim:

Sebagaimana dalam Firman Allah Subhanahu wa ta’ala:

إِنَّ اللّهَ اصْطَفَى لَكُمُ الدِّينَ فَلاَ تَمُوتُنَّ إَلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

“Sesungguhnya Allah telah memilih ugama (Islam) ini menjadi ikutan kamu, maka janganlah kamu mati melainkan kamu dalam keadaan Islam". (Surah Al-Baqarah: 132)

Dan Firman Allah Subhanahu wa ta’ala seterusnya:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kamu kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa, dan jangan sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan Islam”. (Surah A-li ‘Imraan: 102)

Maka alangkah menyesalnya orang-orang kafir (dari kalangan ahli kitab, musyrikiin maupun munaafiqiin) di hari kiamat kelak, bahkan mereka berangan-angan agar sekiranya dahulu mereka didunia adalah seorang muslim, dan wafat dalam keadaan muslim:

Firman Allah Subhanahu wa ta’ala:

رُّبَمَا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُواْ لَوْ كَانُواْ مُسْلِمِينَ

“Ada masanya orang-orang yang kafir merasa ingin kalaulah mereka telah menjadi orang-orang Islam”.
 (Surah Al-Hijr: 2)

Bahkan mereka berputus asanya  dihari hisab, mereka ingin kalau mereka seperti binatang (yang setelah selesai hisab, diubah jadi tanah; tidak ada adzab neraka yang menantinya)

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:

يَوْمَئِذٍ يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُواْ وَعَصَوُاْ الرَّسُولَ لَوْ تُسَوَّى بِهِمُ الأَرْضُ وَلاَ
يَكْتُمُونَ اللّهَ حَدِيثاً

Pada hari itu orang-orang yang kafir dan menderhaka kepada Rasulullah, suka jika mereka disama ratakan dengan tanah (ditelan bumi), dan (ketika itu) mereka tidak dapat menyembunyikan sepatah kata pun dari pengetahuan Allah. (Surah An-Nisaa’: 42)

Dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu anhu, disebutkan bahawa beliau berkata:

“Sesungguhnya Allaah mengumpulkan seluruh makhluqNya, seluruh binatang melata, burung, serta manusia. Dikatakan kepada binatang dan burung, “jadilah kalian tanah”, maka disaat itulah orang-orang kafir berkata: ‘Duhai, aku berharap sekiranya aku menjadi tanah [seperti binatang dan burung itu dijadikan tanah”. (dengan sanad yang shahiih; simak ash shahiihaah 4/607])

Firman Allah Subhanahu wa ta’ala:

إنَّ اللهَ يحشرُ الخلقَ كلَّهم كلَّ دابةٍ وطائرٍ وإنسانٍ يقول للبهائم والطيرِ
كونوا ترابًا فعند ذلك يقول الكافرُ يَا لَيْتَنِي كُنْتُ تُرَابًا

“Sesungguhnya (dengan keterangan-keterangan yang tersebut), Kami memberi amaran kepada kamu mengenai azab yang dekat (masa datangnya), - iaitu hari seseorang melihat apa yang telah diusahakannya; dan orang yang kafir akan berkata (pada hari itu): "Alangkah baiknya kalau aku menjadi tanah (supaya aku tidak dibangkitkan untuk dihitung amalku dan menerima balasan)". (Surah An-Naba: 40) - (dengan sanad yang shahiih; simak ash shahiihaah 4/607])

Juga dalam hadits ‘Abdullah ibn ‘Amru radhiyallahu ‘anhu disebutkan bahawa beliau berkata:

“Jika hari Kiamat telah tiba, bumi akan dibentangkan seperti kulit dan binatang akan dikumpulkan. Kemudian diberlakukanlah qishash di antara binatang hingga domba yang kehilangan tanduk akan menuntut qishash dari domba yang bertanduk. Jika qishash itu telah selesai dilaksanakan, kepada domba itu dikatakan, ‘Jadilah tanah!’ Saat itu orang kafir akan berkata, ‘Duhai, aku berharap sekiranya aku menjadi tanah [seperti binatang dan burung itu dijadikan tanah” (Sanadnya jayyid, simak ash shahiihaah 4/607)

Maka wahai orang-orang kaafir (dari kalangan ahli kitab maupun musyrikin) yang belum beragama islam… masuklah kedalam islaam… sebelum datangnya hari penyesalan itu…
Maka wahai orang-orang munaafiq, yang lisan dan identitasnya ‘muslim’, tapi hati, lisan dan anggota badannya benci serta memusuhi islam dan kaum muslimiin, hendaknya bertaubat dan kembali kepada ajaran islam yang benar… sebelum datangnya hari penyesalan itu…
Maka wahai orang-orang muslim… hendaknya bertaqwa kepada Allaah dengan sebenar-benarnya taqwa… istiqamah diatas taqwa tersebut… jangan sampai mencampurkan ketauhidan itu dengna kesyirikan… jangan pula mencampurkan keimanan itu dengan kekufuran/kemunafiqan… agar kita diwafatkanNya dalam keadaan muslim…Kita memohon kepada Allah Subhanahu wa ta’ala agar dijauhkan dari sifat kemunafikan dan dari kerosakan yang timbul dari perilaku orang-oranh munafik dan fasik.
Firman Allah Subhanahu wa ta’ala:
فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفاً فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ
اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

“(Setelah jelas kesesatan syirik itu) maka hadapkanlah dirimu (engkau dan pengikut-pengikutmu, wahai Muhammad) ke arah ugama yang jauh dari kesesatan; (turutlah terus) ugama Allah, iaitu ugama yang Allah menciptakan manusia (dengan keadaan bersedia dari semulajadinya) untuk menerimanya; tidaklah patut ada sebarang perubahan pada ciptaan Allah itu; itulah ugama yang betul lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (Surah Ar-Ruum: 30)

“Sesungguhnya solatku, pengorbanan ku, hidupku dan matiku adalah bagi Allah tuhan Mentadbir sekelian Alam”
Wallahu a'lam . Semoga bermanfaat.

Disusun oleh: HAR

No comments: