"Katakanlah: Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan tiada aku termasuk di antara orang-orang yang musyrik" (QS Yusuf:108)

17 March, 2015



 - التوحيدTAUHID
بِسْمِ الله الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Perkataan tauhid menurut ilmu bahasa adalah kalimah “masdar” yang berasal dari pokok kata “wahada”(maksudnya menyatukan), “yuwahhidu”(maksudnya kekal satunya), “tauhidaan”(maksudnya mengesakan atau mengatakan satu) dalam bahasa Arab. Kesimpulannya, dari segi bahasa tauhid ertinya ialah mengesakan Tuhan. Tidak menduakan dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Para ahli Kalam (ilmu Tauhid) merumuskan definisi sebagai berikut:

“Menentukan bahawasanya ibadah itu hanya untuk Tuhan (yang Esa) dan mengiktikadkan tentang keesaan-Nya pada Dzat, sifat dan perbuatan.”

Tauhid adalah sikap hidup rohaniah yang menerangi segala gerak hidup insaniah, ertinya membawa pancaran gerak hidup manusia yang kelihatan secara lahir dan juga kehidupan rohaniahnya Tauhid atau keimanan jangan dicampur-adukkan dengan amal-amal khurafat yang menjurus kepada syirik.

Asas pertama mengenai Tauhid ialah mengakui dengan keyakinan yang mutlak dan bahawasanya hanya Allah Yang Maha Esa, yang berhak disembah dan di-ibadati oleh hamba-Nya. Dasar inilah yang memperkuat kehidupan manusia, yang tahu akan landasan dan tujuan hidup didunia.

Bagi manusia yang tidak mempunyai pedoman dan pegangan hidup yang kuat, maka hidup ini tidak mempunyai tujuan, bagaikan “pucuk aru ditiup angin, kemana ditiup angin, ke-situ dia dibawa melentur”.

Oleh kerana itu Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi pedoman kepada manusia, agar dalam menempuh kehidupan yang bersifat sementara ini, tahu dasar dan tujuannya. Manusia yang tidak mempunyai tujuan hidup, sangat berbahaya bagi dirinya dan juga bagi masyarakat umumnya.

Untuk lebih mendalami dan menyakini bagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi petunjuk dan membimbing umat-Nya agar tidak menyekutukan Tuhan maka diterangkan dengan beberapa ayat-ayat Al-Quran:

1.         Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Surah Al-Baqarah ayat 163

وَإِلَـهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ

“Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang."

2.        Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tidak ada selain daripada-Nya yang kekal, ada dengan sendirinya dan mengadakan yang ada.

3.        Dan dalam Surah Ad-Dukhan ayat 8

لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ يُحْيِي وَيُمِيتُ رَبُّكُمْ وَرَبُّ آبَائِكُمُ الْأَوَّلِينَ
“Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menghidupkan dan Yang mematikan (Dialah) Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu”.

4.        Sesungguhnya Tuhan kamu itu Esa Penguasa langit dan bumi dan penguasa matahari terbit (maksudnya Timur dan barat)

5.        Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan, “Tuhan yang tiga dari Tiga”.         Tidak ada Tuhan selain Allah Subhanahu wa Ta’ala.

6.        Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

لَوْ كَانَ فِيهِمَا آلِهَةٌ إِلَّا اللَّهُ لَفَسَدَتَا فَسُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَرْشِ عَمَّا يَصِفُونَ
“Kalau ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan yang lain dari Allah, nescaya rosaklah pentadbiran kedua-duanya. Maka (bertauhidlah kamu kepada Allah dengan menegaskan): Maha Suci Allah, Tuhan yang mempunyai Arasy, dari apa yang mereka sifatkan”. (Surah Al-Anbiyaa’: 22)

7.         Katakanlah: “Kalau sekiranya disamping-Nya ada Tuhan-tuhan yang lain, sebagai yang mereka terangkan, tentu mempunyai singgasana”.

8.        Allah Tiada Tuhan selain Dia.

هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ
هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلَامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ
هُوَ اللَّهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ لَهُ الْأَسْمَاء الْحُسْنَى يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Dia lah Allah, yang tidak ada Tuhan melainkan Dia; Yang Mengetahui perkara yang ghaib dan yang nyata; Dia lah Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani. Dia lah Allah, yang tidak ada Tuhan melainkan Dia; Yang Menguasai (sekalian alam); Yang Maha Suci; Yang Maha Selamat Sejahtera (dari segala kekurangan); Yang Maha Melimpahkan Keamanan; Yang Maha Pengawal serta Pengawas; Yang Maha Kuasa; Yang Maha Kuat (menundukkan segala-galanya); Yang Melengkapi segala KebesaranNya. Maha Suci Allah dari segala yang mereka sekutukan denganNya. Dia lah Allah, Yang Menciptakan sekalian makhluk; Yang Mengadakan (dari tiada kepada ada); Yang Membentuk rupa (makhluk-makhlukNya menurut yang dikehendakiNya); bagiNyalah nama-nama yang sebaik-baiknya dan semulia-mulianya; bertasbih kepadaNya segala yang ada di langit dan di bumi; dan Dia lah Yang tiada bandingNya, lagi Maha Bijaksana. (Surah Al-Hasyr: 22-24)

Demikianlah bebrapa ayat yang dapat diterangkan sebagai akidah yang dapat meneguhkan keimanan kita.

1.         Tema : Tauhidullah yang menjadi tujuan penciptaan manusia. Karena tujuan ini Allah utus para nabi dan Rasul dan turunkan kitab sucinya.
2.        Tauhid adalah asas tegaknya agama islam sehingga tidak akan manfaat sebuah ibadah tanpa tauhid seperti tidak ada tumbuhan tanpa pokok batangnya. Seperti dilampirkan dalam firmanNya dalam surat Ibrohim.
3.        Tauhid ini adalah agama fitrah. Manusia diciptakan di atas fitrah bertauhid. Seperti sabda Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam : "Semua orang lahir di atas fitrah lalu kedua orang tuanya yang membuatnya menjadi Yahudi atau Nashrani."
4.        Di antara tanda keagungan tauhid adalah seluruh amalan terhenti dan tertolak kecuali tegak diatas tauhid. Kesyirikan menghancurkan amal ibadah dan ketaatan.
5.        Tauhid adalah poros kebahagian seorang hamba. Siapa yang memiliki tauhid maka akan sukses dan selamat didunia dan akhirat sebagaimana dalam hadits Mu'adz radhiallahu ‘anhu tentang hak Allah atas hambaNya dan hak hamba atas Allah.
Siapa yang menyia-nyiakan tauhid dan tidak memilikinya maka akan merugi dan celaka di dunia dan akhirat.
Oleh karena itu jadikanlah tauhid sebagai tujuan dan cita-citanya yang tertinggi serta prioritas utama melebihi makan dan minum, sebab kebahagiaan yang hakiki di dunia dan akhirat hanya akan di dapat dengan tauhid.
7.         Siapa yang tidak bertauhid hatinya berantakan dan hidupnya sempit serta perkaranya bercerai berai dan hilang percuma. Tidak istiqamah hati dan anggota tubuh tanpa tauhid.
8.        Akal yang sehat tidak bisa menerima syirik dan sangat cocok dengan tauhid. Akal tidak ridha kecuali tauhid.
9.        Tidak akan merasa aman dan ketenangan yang sempurna didunia dan akhirat kecuali dengan tauhid.
10.      Tauhid adalah kebaikan terbaik yang paling baik dengan dasar bahwa semua kebaikan diterima harus dengan tauhid dan syirik adalah yang paling jelek.
11.       Tauhid adalah kunci surga. Tidak akan masuk surga tanpa adanya tauhid. Ini menunjukkan keutamaan dan kedudukan tauhid yang sangat tinggi sekali.
12.       Hakekat tauhid.
Tauhid adalah mengesakan Allah dalam kekhususan Allah dalam Rububiyah, Uluhiyah dan Asma wa Shifat.
Kekhususan dalam Rububiyahnya dan kekhususan dalam Asma wa Shifatnya. Allah berfirman dalam surat Al-Hasyr ayat terakhir. Dalam asma dan sifat kita tidak melampaui Al-Quran dan Sunnah.
Termasuk hak Allah adalah beribadah hanya kepadaNya tidak menyekutukanNya dengan apapun. Semua jenis ibadah tidak ditujukan kecuali hanya kepada Allah.
13.       Kufur dan nifaq ada yang besar dan yang kecil. Kufur akbar mengeluarkan dari islam sedangkan yang kecil tidak sampai mengeluarkan dari Islam.
14.       Tauhid ada pembatal dan ada yang hanya mengurangi kesempurnaannya saja tanpa menghapus dan menbatalkannya. Hal ini penting untuk diketahui.
15.       Sepatutnya seorang muslim memberikan perhatian besar kepada tauhid yang menjadi inti dakwah para Rasul 'alaihimussalam dan ini ajaran semua kitab suci Allah. Perhatikan kandungan Al-Quran yang berisi 3 jenis tauhid dengan sempurna seperti Al-Ikhlas yang setara dengan 1/3 Al-Quran karena berisi seluruh jenis tauhid.

KESIMPULAN:

Ilmu Tauhid atau keimanan berpusat pada Suratul Ikhlas, yang dengan jelas menegaskan akan ke-Esaan Tuhan dank e-Maha kuasaannya yang tidak terbatas serta menolak segala sangkaan yang mengatakan bahawa Tuhan mempunyai anak atau beranak.

“Katakanlah (wahai Muhammad): "(Tuhanku) ialah Allah Yang Maha Esa; Allah Yang menjadi tumpuan sekalian makhluk untuk memohon sebarang hajat; Ia tiada beranak, dan Ia pula tidak diperanakkan; Dan tidak ada sesiapapun yang serupa denganNya". (Surah Al-Ikhlas)

Ayat tersebut diatas meskipun singkat namun sangat luas maknanya. Ditujukan kepada orang yang belum mempercayainay sehingga masih mencari Tuhan selain Allah dengan berbuat khurafat dan syirik.

Alangkah bahagia orang yang mempunyai iman didadanya, alangkah bahagia orang yang mendapat hidayah dalam hidupnya, sehingga menjadi manusia yang beriman, emntauhidkan Tuhan menyembah Tuhan Yang Maha Esa, tiada terbilang.

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

No comments: