- التوحيدTAUHID
بِسْمِ الله الرَّحْمَنِ
الرَّحِيْمِ
Perkataan
tauhid menurut ilmu bahasa adalah kalimah “masdar” yang berasal dari pokok kata
“wahada”(maksudnya menyatukan), “yuwahhidu”(maksudnya kekal satunya), “tauhidaan”(maksudnya
mengesakan atau mengatakan satu) dalam bahasa Arab. Kesimpulannya,
dari segi bahasa tauhid ertinya ialah mengesakan Tuhan. Tidak menduakan dan
tidak ada sekutu bagi-Nya. Para ahli Kalam (ilmu Tauhid) merumuskan definisi
sebagai berikut:
“Menentukan bahawasanya ibadah itu hanya untuk Tuhan (yang Esa)
dan mengiktikadkan tentang keesaan-Nya
pada Dzat, sifat dan perbuatan.”
Tauhid adalah sikap hidup rohaniah yang menerangi segala gerak hidup
insaniah, ertinya membawa pancaran gerak hidup manusia yang kelihatan secara
lahir dan juga kehidupan rohaniahnya Tauhid atau keimanan jangan
dicampur-adukkan dengan amal-amal khurafat yang menjurus kepada syirik.
Asas pertama mengenai Tauhid ialah mengakui dengan keyakinan yang mutlak
dan bahawasanya hanya Allah Yang Maha Esa, yang berhak disembah dan di-ibadati
oleh hamba-Nya. Dasar inilah yang memperkuat kehidupan manusia, yang tahu akan
landasan dan tujuan hidup didunia.
Bagi manusia yang tidak mempunyai pedoman dan pegangan hidup yang kuat,
maka hidup ini tidak mempunyai tujuan, bagaikan “pucuk aru ditiup angin, kemana
ditiup angin, ke-situ dia dibawa melentur”.
Oleh kerana itu Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi pedoman kepada manusia,
agar dalam menempuh kehidupan yang bersifat sementara ini, tahu dasar dan
tujuannya. Manusia yang tidak mempunyai tujuan hidup, sangat berbahaya bagi
dirinya dan juga bagi masyarakat umumnya.
Untuk lebih mendalami dan menyakini bagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala
memberi petunjuk dan membimbing umat-Nya agar tidak menyekutukan Tuhan maka
diterangkan dengan beberapa ayat-ayat Al-Quran:
1. Firman Allah Subhanahu wa
Ta’ala dalam Surah Al-Baqarah ayat 163
وَإِلَـهُكُمْ
إِلَهٌ وَاحِدٌ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ
“Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan
melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang."
2. Allah
Subhanahu wa Ta’ala. Tidak ada selain daripada-Nya yang kekal, ada dengan
sendirinya dan mengadakan yang ada.
3. Dan
dalam Surah Ad-Dukhan ayat 8
لَا إِلَهَ
إِلَّا هُوَ يُحْيِي وَيُمِيتُ رَبُّكُمْ وَرَبُّ آبَائِكُمُ الْأَوَّلِينَ
“Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang
menghidupkan dan Yang mematikan (Dialah) Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang
terdahulu”.
4. Sesungguhnya
Tuhan kamu itu Esa Penguasa langit dan bumi dan penguasa matahari terbit
(maksudnya Timur dan barat)
5. Sesungguhnya
kafirlah orang-orang yang mengatakan, “Tuhan yang tiga dari Tiga”. Tidak ada Tuhan selain Allah Subhanahu
wa Ta’ala.
6. Firman
Allah Subhanahu wa Ta’ala:
لَوْ كَانَ
فِيهِمَا آلِهَةٌ إِلَّا اللَّهُ لَفَسَدَتَا فَسُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَرْشِ
عَمَّا يَصِفُونَ
“Kalau ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan yang lain dari
Allah, nescaya rosaklah pentadbiran kedua-duanya. Maka (bertauhidlah kamu
kepada Allah dengan menegaskan): Maha Suci Allah, Tuhan yang mempunyai Arasy,
dari apa yang mereka sifatkan”. (Surah Al-Anbiyaa’: 22)
7. Katakanlah:
“Kalau sekiranya disamping-Nya ada Tuhan-tuhan yang lain, sebagai yang mereka
terangkan, tentu mempunyai singgasana”.
8. Allah
Tiada Tuhan selain Dia.
هُوَ اللَّهُ
الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ هُوَ
الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ
هُوَ اللَّهُ
الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلَامُ الْمُؤْمِنُ
الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا
يُشْرِكُونَ
هُوَ اللَّهُ
الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ لَهُ الْأَسْمَاء الْحُسْنَى يُسَبِّحُ لَهُ
مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Dia lah Allah, yang tidak ada Tuhan melainkan
Dia; Yang Mengetahui perkara yang ghaib dan yang nyata; Dia lah Yang Maha
Pemurah, lagi Maha Mengasihani. Dia lah Allah, yang tidak ada Tuhan melainkan
Dia; Yang Menguasai (sekalian alam); Yang Maha Suci; Yang Maha Selamat
Sejahtera (dari segala kekurangan); Yang Maha Melimpahkan Keamanan; Yang Maha
Pengawal serta Pengawas; Yang Maha Kuasa; Yang Maha Kuat (menundukkan
segala-galanya); Yang Melengkapi segala KebesaranNya. Maha Suci Allah dari
segala yang mereka sekutukan denganNya. Dia lah Allah, Yang Menciptakan
sekalian makhluk; Yang Mengadakan (dari tiada kepada ada); Yang Membentuk rupa
(makhluk-makhlukNya menurut yang dikehendakiNya); bagiNyalah nama-nama yang
sebaik-baiknya dan semulia-mulianya; bertasbih kepadaNya segala yang ada di
langit dan di bumi; dan Dia lah Yang tiada bandingNya, lagi Maha Bijaksana.
(Surah Al-Hasyr: 22-24)
Demikianlah bebrapa ayat yang dapat diterangkan
sebagai akidah yang dapat meneguhkan keimanan kita.
1. Tema :
Tauhidullah yang menjadi tujuan penciptaan manusia. Karena tujuan ini Allah
utus para nabi dan Rasul dan turunkan kitab sucinya.
2. Tauhid adalah
asas tegaknya agama islam sehingga tidak akan manfaat sebuah ibadah tanpa
tauhid seperti tidak ada tumbuhan tanpa pokok batangnya. Seperti dilampirkan
dalam firmanNya dalam surat Ibrohim.
3. Tauhid ini
adalah agama fitrah. Manusia diciptakan di atas fitrah bertauhid. Seperti sabda
Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam : "Semua orang lahir di atas fitrah lalu
kedua orang tuanya yang membuatnya menjadi Yahudi atau Nashrani."
4. Di antara tanda
keagungan tauhid adalah seluruh amalan terhenti dan tertolak kecuali tegak
diatas tauhid. Kesyirikan menghancurkan amal ibadah dan ketaatan.
5. Tauhid adalah
poros kebahagian seorang hamba. Siapa yang memiliki tauhid maka akan sukses dan
selamat didunia dan akhirat sebagaimana dalam hadits Mu'adz radhiallahu ‘anhu
tentang hak Allah atas hambaNya dan hak hamba atas Allah.
Siapa yang menyia-nyiakan tauhid dan tidak memilikinya maka akan
merugi dan celaka di dunia dan akhirat.
Oleh karena itu jadikanlah tauhid sebagai tujuan dan
cita-citanya yang tertinggi serta prioritas utama melebihi makan dan minum,
sebab kebahagiaan yang hakiki di dunia dan akhirat hanya akan di dapat dengan tauhid.
7. Siapa yang
tidak bertauhid hatinya berantakan dan hidupnya sempit serta perkaranya
bercerai berai dan hilang percuma. Tidak istiqamah hati dan anggota tubuh tanpa
tauhid.
8. Akal yang sehat
tidak bisa menerima syirik dan sangat cocok dengan tauhid. Akal tidak ridha
kecuali tauhid.
9. Tidak akan
merasa aman dan ketenangan yang sempurna didunia dan akhirat kecuali dengan
tauhid.
10. Tauhid adalah
kebaikan terbaik yang paling baik dengan dasar bahwa semua kebaikan diterima
harus dengan tauhid dan syirik adalah yang paling jelek.
11. Tauhid adalah
kunci surga. Tidak akan masuk surga tanpa adanya tauhid. Ini menunjukkan
keutamaan dan kedudukan tauhid yang sangat tinggi sekali.
12. Hakekat tauhid.
Tauhid adalah mengesakan Allah dalam kekhususan Allah dalam
Rububiyah, Uluhiyah dan Asma wa Shifat.
Kekhususan dalam Rububiyahnya dan kekhususan dalam Asma wa
Shifatnya. Allah berfirman dalam surat Al-Hasyr ayat terakhir. Dalam asma dan
sifat kita tidak melampaui Al-Quran dan Sunnah.
Termasuk hak Allah adalah beribadah hanya kepadaNya tidak
menyekutukanNya dengan apapun. Semua jenis ibadah tidak ditujukan kecuali hanya
kepada Allah.
13. Kufur dan nifaq
ada yang besar dan yang kecil. Kufur akbar mengeluarkan dari islam sedangkan
yang kecil tidak sampai mengeluarkan dari Islam.
14. Tauhid ada
pembatal dan ada yang hanya mengurangi kesempurnaannya saja tanpa menghapus dan
menbatalkannya. Hal ini penting untuk diketahui.
15. Sepatutnya
seorang muslim memberikan perhatian besar kepada tauhid yang menjadi inti dakwah
para Rasul 'alaihimussalam dan ini ajaran semua kitab suci Allah. Perhatikan
kandungan Al-Quran yang berisi 3 jenis tauhid dengan sempurna seperti Al-Ikhlas
yang setara dengan 1/3 Al-Quran karena berisi seluruh jenis tauhid.
KESIMPULAN:
Ilmu Tauhid atau keimanan berpusat pada Suratul
Ikhlas, yang dengan jelas menegaskan akan ke-Esaan Tuhan dank e-Maha kuasaannya
yang tidak terbatas serta menolak segala sangkaan yang mengatakan bahawa Tuhan
mempunyai anak atau beranak.
“Katakanlah (wahai
Muhammad): "(Tuhanku) ialah Allah Yang Maha Esa; Allah Yang menjadi
tumpuan sekalian makhluk untuk memohon sebarang hajat; Ia tiada beranak, dan Ia
pula tidak diperanakkan; Dan tidak ada sesiapapun yang serupa denganNya".
(Surah Al-Ikhlas)
Ayat tersebut diatas meskipun singkat namun
sangat luas maknanya. Ditujukan kepada orang yang belum mempercayainay sehingga
masih mencari Tuhan selain Allah dengan berbuat khurafat dan syirik.
Alangkah bahagia orang yang mempunyai iman
didadanya, alangkah bahagia orang yang mendapat hidayah dalam hidupnya,
sehingga menjadi manusia yang beriman, emntauhidkan Tuhan menyembah Tuhan Yang
Maha Esa, tiada terbilang.
Wallahu
a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
No comments:
Post a Comment