Asbabun Nuzul (Sebab-sebab
turunnya) surah Al-Fatihah.
Surah
Al-Fatihah yang merupakan Surah pertama dalam Al Qur’an
dan terdiri dari 7 ayat adalah masuk kelompok surat Makkiyyah, yakni surah yang
diturunkan saat Nabi Muhammad di kota Makkkah.
Surah Al
Fatihah itu adalah surahl Makiyyah. Ia turun seolah nya 2 kali iaitu semasa
Rasulullah masih di Makkah setelah Rasulullah berpindah ke Madinah. Yang
disebut surah Madaniyah ialah setiap surah yang turun selepas hijrah ke
Madinah, sekalipun ayat itu tidak turun di Madinah. Mungkin turun di Mekah,
mungkin turun di Thaif atau mungkin dalam perjalanan.
Hakikatnya ia adalah surah Makkiyyah dan di kira hanya turun sekali sahaja.Cuma masa turun sahaja yang berbeza , bukan sahaja surah alfatihah , malah surah-surah lain juga ada yang turun beberapa kali , sebelum dan selepas Nabi shallahu alaihai wasalam berhijrah.
Dinamakan
Al-Fatihah, lantaran letaknya berada pada urutan pertama dari 114 surat dalam
Al Qur’an. Para ulama bersepakat bahwa surah yang diturunkan lengkap ini
merupakan intisari dari seluruh kandungan Al Qur’an yang kemudian dirinci oleh
surah-surah sesudahnya. Surat Al-Fatihah adalah surah Makkiyyah, yaitu
surah yang diturunkan di Makkah sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah. Surah
ini berada di urutan pertama dari surah-surah dalam Al-Qur’an dan terdiri dari
tujuh ayat.
Tema-tema
besar Al Qur’an seperti masalah tauhid, keimanan, janji dan kabar gembira bagi
orang beriman, ancaman dan peringatan bagi orang-orang kafir serta pelaku
kejahatan, tentang ibadah, kisah orang-orang yang beruntung kerana taat kepada
Allah dan sengsara kerana mengingkari-Nya, semua itu tercermin Dalam isi surah
Al Fatihah.
Nama
Lain Surat Al Fatihah
Surah Al
Fatihah memiliki banyak nama. Di antaranya; Fatihatul Kitab (pembuka kitab/Al
Qur’an). Karena Al Qur’an, secara penulisan dibuka dengan surat ini. Demikian
pula dalam shalat, Al Fatihah sebagai pembuka dari surat-surat lainnya. Al
Fatihah dikenal juga dengan sebutan As Sab’ul Matsani (tujuh yang diulang-ulang).
Disebabkan surat ini dibaca berulang-ulang pada setiap raka’at dalam shalat.
Dinamakan juga dengan Ummul Kitab. Karena di dalamnya mencakup pokok-pokok Al
Qur’an, seperti aqidah dan ibadah. Menurut al-Qurtubhi surat al-Fatihah
memiliki 12 nama, yakni al-salah (salat, doa), fatihatul kitab (induk alkitab),
ummul kitab (induk al-Quran), al-matsani (berulang-ulang), al-quranul ‘azhim
(al-Quran yang agung), asy-syifa (penawar, obat, penyembuh), ar-ruqyah
(rukyah), al-asas (fondasi), al-wafiyah (yang menyeluruh, komprehensif),
al-kafiyah (yang sempurna) dan al-fatihah (pembuka).
Dari Abu Hurairah Radhiallahu Anhu berkata :
telah bersabda Rasulullah SAW : Al-Hamdulillah (Al-Fatihah) adalah Ummul
Qur’an, Ummul Kitab, As-Sabul Matsaani dan Al-Qur’anul Azhim. (HR. At-Tirmidzi
dengan sanad sahih). Dinamakan dengan Ummul Kitab atau Umul Qur’an, iaitu induk
Al-Qur’an, karena di dalamnya mencakup inti ajaran Al-Quran.
Membaca Al-Fatihah Adalah Rukun Shalat
Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang ertinya, “Tidak ada shalat
bagi orang yang tidak membaca Fatihatul Kitab (Al Fatihah).” (HR. Bukhari dan
Muslim dari Ubadah bin Shamit radhiyallahu ‘anhu). Dalam sabda yang lain beliau
mengatakan yang ertinya, “Barangsiapa yang shalat tidak membaca Ummul Qur’an
(surah Al Fatihah) maka shalatnya pincang (khidaaj).” (HR. Muslim)
Al Fatihah Adalah Surah Paling Agung Dalam Al Quran
Dari Abu
Sa’id Rafi’ Ibnul Mu’alla radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan: Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadaku, “Maukah kamu aku ajari sebuah
surah paling agung dalam Al Quran sebelum kamu keluar dari masjid nanti?” Maka
beliau pun berjalan sambal memegang tanganku. Tatkala kami sudah hampir
keluar maka aku pun berkata; Wahai Rasulullah, Anda tadi telah bersabda, “Aku
akan mengajarimu sebuah surah paling agung dalam Al Quran?” Maka beliau
bersabda, “(surah itu adalah) Alhamdulillaahi Rabbil ‘alamiin (surat Al
Fatihah), itulah As Sab’ul Matsaani (tujuh ayat yang sering diulang-ulang dalam
shalat) serta Al Quran Al ‘Azhim yang dikaruniakan kepadaku.” (HR. Bukhari,
dinukil dari Riyadhush Shalihin Catalan Darus Salam, hal. 270)
Al-Fatihah
adalah surat yang paling utama. Dari Anas bin Malik ra. berkata: Tatkala Nabi
saw dalam sebuah perjalanan lalu turun dari kendaraannya, turun pula seorang
lelaki di samping beliau. Lalu Nabi menoleh ke arah lelaki tersebut kemudian
berkata: “Maukah kamu aku beritahukan surat yang paling utama di dalam
al-Quran? Anas berkata: Kemudian Nabi saw membacakan ayat ‘segala puji bagi
Allah Tuhan semesta alam.’
Al-Fatihah
dapat digunakan untuk meruqyah. Dari Abi Sa’id al-Khudry dan Abu Hurairah ra
(keduanya) berkata: “Rasulullah saw bersabda, surat pembuka al-Kitab dapat
menyembuhkan dan menawarkan racun.” Mengucapkan amin akan menghapus dosa-dosa.
Dari Abu Hurairah ra., Sesungguhnya Nabi saw bersabda: “Jika imam mengucapkan
‘ghairil magdhubi ‘alaihim waladh dhallin’, maka sambutlah dengan ucapan
‘amin’, karena para malaikatpun mengucapkan ‘amin’ dan sesungguhnya imampun
mengucapkan ‘amin’ pula. Maka barang siapa yang ucapan ‘amin’-nya sesuai dengan
ucapan malaikat, akan diampuni dosa-dosanya yang terdahulu.
Allah
tidak pernah menurunkan dalam Taurat dan Injil yang seperti surat Al-Fatihah.
(HR. At-Tirmidzi dengan sanad sahih). Al-Fatihah adalah Ruqyah untuk mengobati
penyakit. (HR. Bukhari). Shalat tidak sah tanpa membaca Al-Fatihah. (HR. Muslim
dan An-Nasa’i).
Al-Fatihah adalah dialog hamba dengan Allah Taa’la. (HR.
Muslim dan An-Nasa?i). Dari Abu Hurairah r.a dari Rasulullah SAW bersabda:
Barangsiapa shalat yang tidak membaca di dalamnya Ummul Qur’an (Al-Fatihah)
maka shalatnya tidak sempurna (Rasulullah SAW mengulanginya tiga kali).
Lalu
ditanyakan kepada Abu Hurairah r.a : Bagaimana apabila kita dibelakang imam.
Abu Hurairah r.a menjawab: Bacalah (Al-Fatihah) dalam dirimu, karena
sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: Allah Azza wa Jalla
berfirman: Aku membagi shalat (Al-Fatihah) antara Aku dengan hambaKu menjadi
dua bagian dan bagi hambaKu apa yang dia minta.
Apabila
dia (hamba) mengucapkan: Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan sekalian alam. Allah Taa’la menjawab: Hambaku memujiKu.Dan apabila dia (hamba)
mengucapkan: Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Allah Taa’la menjawab: HambaKu
menyanjung-nyanjungKu. Dan apabila dia (hamba) mengucapkan: Yang menguasai hari
pembalasan. Allah Taa’la menjawab: HambaKu mengagung-agungkanKu. Dan
apabila dia (hamba) mengucapkan: Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan
hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Allah Taa’la menjawab: Ini
adalah antara Aku dengan hambaKu dan bagi hambaKu apa yang dia minta. Dan
apabila dia (hamba) mengucapkan: Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu)
jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan
jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. Allah Taa’la
menjawab: Ini adalah untuk hambaKu dan bagi hambaKu apa yang dia minta. (HR.
Muslim dan An-Nasai).
Asbabun Nuzul (Sebab-sebab turunnya) surat Al-Fatihah
Sebagaimana diriwatkan oleh Ali bin Abi Tholib mantu Rosulullah Muhammad saw: “Surat al-Fatihah turun di Mekah dari perbendaharaan di bawah ‘arsy’”
Riwayat lain menyatakan, Amr bin Shalih bertutur kepada
kami:“Ayahku bertutur kepadaku, dari al-Kalbi, dari Abu Salih, dari Ibnu
Abbas, ia berkata: “Nabi berdiri di Mekah, lalu beliau membaca, Dengan menyebut
nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, Segala puji bagi Allah Tuhan
Semesta Alam. Kemudian orang-orang Quraisy mengatakan, “Semoga Allah
menghancurkan mulutmu (atau kalimat senada).”
Dari Abu Hurairah, ia berkata, “Rasulullah
saw. bersabda waktu Ubai bin Ka’ab membacakan Ummul Quran pada beliau, “Demi
zat yang jiwaku ada di tangan-Nya, Allah tidak menurunkan semisal surat ini di
dalam Taurat, Injil, Zabur dan al-Quran. Sesungguhnya surat ini adalah
as-sab’ul matsani (tujuh kalimat pujian) dan al-Quran al-’Azhim yang diberikan
kepadaku.”
sumber:
http://www.elfawaz.com
No comments:
Post a Comment