"Katakanlah: Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan tiada aku termasuk di antara orang-orang yang musyrik" (QS Yusuf:108)

17 October, 2016

Berhati-hati dari sifat sombong

Sesungguhnya syaithan apabila tidak sanggup untuk memalingkan dirimu dari menuntut ilmu nescaya akan datang dari pintu yang lain dan berusaha untuk membisik-bisikkan kepadamu: "Kamu adalah orang alim, kamu orang zuhud, kamu orang soleh, kamu orang yang rajin membaca atau kamu penuntut ilmu. Lihat kepada teman-temanmu, apa artinya mereka dihadapanmu, mereka tidak menyamaimu walaupun sehujung kuku tangan atau seujung kuku kakimu ".

Dia (syaitan) akan berusaha mendatangimu dari pintu pujian ini. Maka berhati-hatilah kamu! Jangan sampai kamu tersembelih (dengan pujian tersebut-pent). Sungguh dia dalam posisi seperti ini telah menyesatkan dirimu dan keluargamu kecuali jika Allah Taala melimpahkan rahmatNya kepadamu.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda:

Artinya: "Tidak akan masuk syurga orang yang di dalam hatinya ada sebesar biji zarah dari kesombongan." Seorang berkata: "Ya Rasulullah, seseorang senang terhadap sandalnya yang bagus dan pakaiannya yang bagus?" Beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan . Kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain. "(HR Muslim dari shahabat Abdullah bin Mas'ud)

Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam menjelaskan kesombongan itu dengan dua perkara, yakni menolak kebenaran dengan tidak mau menerimanya serta merendahkan orang lain. Tidak akan masuk ke dalam syurga seseorang yang di dalam hatinya ada kesombongan sekecil apapun.

Kalau demikian tatkala dalam hatimu syaithan meniupkan ruh kesombongan, ujub, keangkuhan terhadap dirimu, maka ingatlah bahawa kamu tidak memiliki apa-apa.

Telah ada sebelum kamu para ulama bagaikan gunung-gunung yang kukuh sedangkan kamu tidak lebih bagaikan kerikil.

Telah ada sebelum kamu orang-orang zuhud, ahli ibadah, orang-orang soleh dan orang alim sedangkan kamu tak ubahnya hanya sehelai rambut yang ada di belakang salah seorang daripada mereka.

Terlebih jika kamu membaca perjalanan shahabat, orang-orang soleh dan perjalanan hidup para Nabi dan ketika kamu membaca kisah para malaikat, maka kamu akan mendapati bahawa ibadah yang kamu lakukan itu belum seberapa dibandingkan mereka. Kalau kamu membaca perjalanan hidup para ulama kamu menjumpai bahawa ilmu mu tidak seberapa dibanding mereka.

Wahai saudaraku ...
Para penuntut ilmu, semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan barakah kepadamu dan kepada ilmumu. Berhati-hatilah dari pintu syaitan yang akan menipumu. Jika dia tidak sanggup dari pintu ini maka dia akan mendatangimu dari pintu kedua. Jika dia tidak sanggup melalui pintu maka dia akan masuk melalui celah yang lain. Dia akan berusaha dengan segala cara untuk menyesatkan kamu dengan kesesatan yang jauh ,. Dan berhati-hatilah dari jalan-jalan syaithan.

Dan ingatlah firman Allah Ta'ala:

وَالَّذينَ جاهَدوا فينا لَنَهدِيَنَّهُم سُبُلَنا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ المُحسِنينَ

“Dan orang-orang yang berusaha dengan bersungguh-sungguh kerana memenuhi kehendak ugama Kami, sesungguhnya Kami akan memimpin mereka ke jalan-jalan Kami (yang menjadikan mereka bergembira serta beroleh keredaan); dan sesungguhnya (pertolongan dan bantuan) Allah adalah berserta orang-orang yang berusaha membaiki amalannya”. [QS Al ‘Ankabut: 69]

Berjuanglah dirimu di jalan Allah Ta'ala!!! Kerana walau bagaimanapun indahnya suaramu, namun siapakah yang memberikan suara yang bagus tersebut? Bukankah Allah? Siapakah yang memberi warna kulit yang indah? Bukankah Allah? Siapakah yang memberi akal dan kecerdasan? Bukankah Allah? Siapakah yang memberi kuat hafalan dan kuat ingatan, bukankah Allah? Tentu jawapannya Iya. Kalau demikian untuk apa hakmu menyombongkan diri? Kamu menyombongkan diri dengan sesuatu yang tidak kamu miliki, padahal semuanya datang dari Allah Taala. Tidakkah kamu membimbangkan dirimu dan tidaklah kamu mengetahui bahawa jika Allah Ta'ala menghendaki mengambil apa yang telah diberikanNya kepada kamu nescaya Dia sanggup untuk mengambilnya dan Dia tidak ditanya apa yang diperbuatNya, akan tetapi merekalah yang ditanya tentang apa yang telah mereka perbuat.

Ada seorang memberitahu kepadaku tentang kisah seorang yang aku telah melihatnya. Dia berkata: "Kemudian bangunlah orang tersebut dengan rambut yang sangat bagus dan dia menyombongkan diri dengannya. Pada suatu ketika, tanpa diduga tiba-tiba rambut yang ada di sekujur tubuhnya gugur berguguran, yang ada di kepalanya, di wajahnya, di kedua-dua tangannya, bahkan di seluruh jasadnya, bahkan yang ada di kedua alisnya. Dan aku melihat orang tersebut pada keadaannya yang kedua.

Allah Taala yang memberi keadaan yang pertama dan keadaan yang kedua. Orang yang memberitakan kepadaku adalah orang yang boleh dipercayai. Allah Ta'ala berbuat apa saja yang dikehendakiNya dan tidak ditanya ada yang diperbuatNya akan tetapi merekalah yang ditanya tentang apa yang telah mereka perbuat.

Dan lihatlah ketika dia menyombongkan diri dengan rambutnya yang banyak dan indah, dia tidak memuji Allah Taala, tidak bersyukur kepadaNya. Dia tidak merendahkan diri dan pemberian ini tidak menyebabkan dia menunaikan kesyukuran atas nikmat tersebut sehingga seakan-akan dialah yang menciptakan rambutnya sendiri. Maka lihatlah bagaimana Allah SWT mencabut nikmat tersebut. Begitu juga kuatnya ingatan, apabila kamu menyombongkan diri dengannya, kamu tidak akan menduga jika tiba-tiba Allah mencabut kuatnya ingatanmu, kecerdasan, kecerdasanmu, hafalan, dan kepandaianmu, supaya kamu menjadi orang yang paling bodoh dan tolol di kampung halaman.

Rendahkanlah dirimu kerana Allah Taala! Beramallah dengan Kitabullah dan sunnah Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam!

(Dikutip dari 20 Mutiara Indah Bagi Penuntut Ilmu dan Da'I Ilallah "hal 34-39, judul asli 'Isyrun Nashiha li Tholibil' Ilmi wa Da'i Ilallah, penulis Syaikh Abdul Wahhab Al Wushaby al Abdali al Yamani dan Syaikh Muqbil bin Hadi al Wadi'i rahimahullah. Diterjemahkan al Ustadz Abu Usamah Abdurahman)

Posted by: HAR

No comments: