Berhati-hati dari sifat sombong
Sesungguhnya syaithan apabila tidak sanggup untuk memalingkan dirimu dari
menuntut ilmu nescaya akan datang dari pintu yang lain dan berusaha untuk
membisik-bisikkan kepadamu: "Kamu adalah orang alim, kamu orang zuhud,
kamu orang soleh, kamu orang yang rajin membaca atau kamu penuntut ilmu. Lihat
kepada teman-temanmu, apa artinya mereka dihadapanmu, mereka tidak menyamaimu
walaupun sehujung kuku tangan atau seujung kuku kakimu ".
Dia (syaitan) akan berusaha mendatangimu dari pintu pujian ini. Maka
berhati-hatilah kamu! Jangan sampai kamu tersembelih (dengan pujian
tersebut-pent). Sungguh dia dalam posisi seperti ini telah menyesatkan dirimu
dan keluargamu kecuali jika Allah Taala melimpahkan rahmatNya kepadamu.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda:
Artinya: "Tidak akan masuk syurga orang yang di dalam hatinya ada
sebesar biji zarah dari kesombongan." Seorang berkata: "Ya
Rasulullah, seseorang senang terhadap sandalnya yang bagus dan pakaiannya yang
bagus?" Beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai
keindahan . Kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.
"(HR Muslim dari shahabat Abdullah bin Mas'ud)
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam menjelaskan kesombongan itu dengan
dua perkara, yakni menolak kebenaran dengan tidak mau menerimanya serta
merendahkan orang lain. Tidak akan masuk ke dalam syurga seseorang yang di
dalam hatinya ada kesombongan sekecil apapun.
Kalau demikian
tatkala dalam hatimu syaithan meniupkan ruh kesombongan, ujub, keangkuhan
terhadap dirimu, maka ingatlah bahawa kamu tidak memiliki apa-apa.
Telah ada sebelum kamu para ulama bagaikan gunung-gunung
yang kukuh sedangkan kamu tidak lebih bagaikan kerikil.
Telah ada sebelum kamu orang-orang zuhud, ahli ibadah, orang-orang soleh
dan orang alim sedangkan kamu tak ubahnya hanya sehelai rambut yang ada di
belakang salah seorang daripada mereka.
Terlebih jika kamu membaca perjalanan shahabat, orang-orang soleh dan
perjalanan hidup para Nabi dan ketika kamu membaca kisah para malaikat, maka
kamu akan mendapati bahawa ibadah yang kamu lakukan itu belum seberapa
dibandingkan mereka. Kalau kamu membaca perjalanan hidup para ulama kamu
menjumpai bahawa ilmu mu tidak seberapa dibanding mereka.
Wahai saudaraku ...
Para penuntut ilmu, semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan barakah
kepadamu dan kepada ilmumu. Berhati-hatilah dari pintu syaitan yang akan
menipumu. Jika dia tidak sanggup dari pintu ini maka dia akan mendatangimu dari
pintu kedua. Jika dia tidak sanggup melalui pintu maka dia akan masuk melalui
celah yang lain. Dia akan berusaha dengan segala cara untuk menyesatkan kamu
dengan kesesatan yang jauh ,. Dan berhati-hatilah dari jalan-jalan syaithan.
Dan ingatlah firman Allah Ta'ala:
وَالَّذينَ
جاهَدوا فينا لَنَهدِيَنَّهُم سُبُلَنا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ المُحسِنينَ
“Dan orang-orang yang berusaha
dengan bersungguh-sungguh kerana memenuhi kehendak ugama Kami, sesungguhnya
Kami akan memimpin mereka ke jalan-jalan Kami (yang menjadikan mereka bergembira
serta beroleh keredaan); dan sesungguhnya (pertolongan dan bantuan) Allah
adalah berserta orang-orang yang berusaha membaiki amalannya”. [QS Al ‘Ankabut: 69]
Berjuanglah dirimu di jalan Allah Ta'ala!!! Kerana walau bagaimanapun
indahnya suaramu, namun siapakah yang memberikan suara yang bagus tersebut?
Bukankah Allah? Siapakah yang memberi warna kulit yang indah? Bukankah Allah?
Siapakah yang memberi akal dan kecerdasan? Bukankah Allah? Siapakah yang
memberi kuat hafalan dan kuat ingatan, bukankah Allah? Tentu jawapannya Iya.
Kalau demikian untuk apa hakmu menyombongkan diri? Kamu menyombongkan diri
dengan sesuatu yang tidak kamu miliki, padahal semuanya datang dari Allah
Taala. Tidakkah kamu membimbangkan dirimu dan tidaklah kamu mengetahui bahawa
jika Allah Ta'ala menghendaki mengambil apa yang telah diberikanNya kepada kamu
nescaya Dia sanggup untuk mengambilnya dan Dia tidak ditanya apa yang
diperbuatNya, akan tetapi merekalah yang ditanya tentang apa yang telah mereka
perbuat.
Ada seorang memberitahu kepadaku tentang kisah seorang yang aku telah
melihatnya. Dia berkata: "Kemudian bangunlah orang tersebut dengan rambut
yang sangat bagus dan dia menyombongkan diri dengannya. Pada suatu ketika,
tanpa diduga tiba-tiba rambut yang ada di sekujur tubuhnya gugur berguguran,
yang ada di kepalanya, di wajahnya, di kedua-dua tangannya, bahkan di seluruh
jasadnya, bahkan yang ada di kedua alisnya. Dan aku melihat orang tersebut pada
keadaannya yang kedua.
Allah Taala yang memberi keadaan yang pertama dan keadaan
yang kedua. Orang yang memberitakan kepadaku adalah orang yang boleh
dipercayai. Allah Ta'ala berbuat apa saja yang dikehendakiNya dan tidak ditanya
ada yang diperbuatNya akan tetapi merekalah yang ditanya tentang apa yang telah
mereka perbuat.
Dan lihatlah ketika dia menyombongkan diri dengan rambutnya yang banyak dan
indah, dia tidak memuji Allah Taala, tidak bersyukur kepadaNya. Dia tidak
merendahkan diri dan pemberian ini tidak menyebabkan dia menunaikan kesyukuran
atas nikmat tersebut sehingga seakan-akan dialah yang menciptakan rambutnya
sendiri. Maka lihatlah bagaimana Allah SWT mencabut nikmat tersebut. Begitu
juga kuatnya ingatan, apabila kamu menyombongkan diri dengannya, kamu tidak
akan menduga jika tiba-tiba Allah mencabut kuatnya ingatanmu, kecerdasan,
kecerdasanmu, hafalan, dan kepandaianmu, supaya kamu menjadi orang yang paling
bodoh dan tolol di kampung halaman.
Rendahkanlah dirimu kerana Allah Taala! Beramallah dengan Kitabullah dan
sunnah Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam!
(Dikutip dari 20 Mutiara Indah Bagi Penuntut Ilmu dan Da'I Ilallah
"hal 34-39, judul asli 'Isyrun Nashiha li Tholibil' Ilmi wa Da'i Ilallah,
penulis Syaikh Abdul Wahhab Al Wushaby al Abdali al Yamani dan Syaikh Muqbil
bin Hadi al Wadi'i rahimahullah. Diterjemahkan al Ustadz Abu Usamah Abdurahman)
Posted by: HAR
No comments:
Post a Comment